Demikian disampaikan Direktur Utama PGN Handi P Santoso usai Penyerahan Sertifikat Hak Khusus Pengangkutan dan niaga Gas Bumi Melalui pipa pada ruas transmisi dan wilayah jaringan distribusi gas bumi, di Gedung BPH Migas, Jalan Kapten Tendean, Jakarta, Jumat (27/2/2009).
"Kami telah sepakat untuk membangun floating receiving terminal," ujarnya.
Ketiga BUMN tersebut memang punya rencana membangun receiving terminal LNG di pulau Jawa bagian barat. Namun ketiga BUMN tersebut sebelumnya masih membahas model apa yang paling sesuai.
Salah satu kendala yang dihadapi adalah terbatasnya kepastian pasokan gas yang akan mengisi receiving terminal tersebut. Dan model terapung atau floating menjadi salah satu yang paling sesuai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada pertengahan 2012 kami juga bisa langsung menggunakan kontrak gas dari Total sekitar 1,5 juta kaki kubik," jelasnya.
Tak hanya itu, dengan model floating ketiga BUMN bisa menekan belanja modal mereka (capex) US$ 1 miliar. Saat ditanya soal pendanaan, Handi menyatakan saat ini pihaknya sedang melakukan pembicaraan.
"Kami masih melakukan pembicaraan. Namun dengan pembangunan floating receiving terminal tersebut maka pola investasi berubah sehingga bisa menekan capex (belanja modal) US$ 1 miliar," tandasnya. (epi/lih)