Impor Pupuk Urea Perlu untuk Jaga-jaga

Impor Pupuk Urea Perlu untuk Jaga-jaga

- detikFinance
Selasa, 03 Mar 2009 18:39 WIB
Jakarta - Produsen pupuk dalam negeri mengakui banyak faktor penentu dalam menentukan produksi pupuk dalam negeri. Hal ini membuat pilihan impor 500.000 ton pupuk urea di tahun ini menjadi pilihan yang tepat. Impor pupuk saat ini merupakan upaya menjaga-jaga jaminan pasokan yang patut dipertimbangkan.

Setidaknya ada banyak faktor yang menyebabkan upaya ke arah impor pupuk bisa terlaksana. Diantaranya mengenai kemungkinan terganggunya pasokan gas bagi pabrik Pupuk Iskandar Muda (produksi 566.000 ton) dan usia pabrik pupuk yang umumnya sudah tua, sehingga berpotensi mempengaruhi produksi.

Direktur Utama Pupuk Sriwidjaja Dadang Heru Kodri mengatakan meski  kebutuhan pupuk di awal tahun relatif aman, namun secara perhitungan nasional masih ada defisit pasokan pupuk urea.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya langkah impor  tidak serta merta bisa dilakukan karena harus pula mempertimbangkan harga pupuk urea di pasar internasional dan proses  tender, bahkan yang paling terpenting tetap memperhatikan kebutuhan dalam negeri.

Mengenai kondisi pabrik, saat ini saja di Pusri terdapat 6 pabrik yang usianya diatas 20 tahun dan 6 pabrik 30 tahun,yang berpotensi mengalami gangguan operasi.

"Ibarat mobil mah kita kalau di Bandung seperti oplet Dago. Makanya kita tidak menolak, pemerintah udahlah impor saja," ucapnya.

Kemungkinan terjadinya gangguan pada operasi pabrik karena usia yang sudah uzur menurutnya itu kondisi yang tidak diinginkan namun bisa saja hal itu terjadi.

"Saat ini impor  500.000  ton itu sudah aman sekali, pelaksanaan impornya sesuai dengan kebutuhan saja," ujarnya.

Alokasi Pupuk Urea Bersubsidi Masih Aman


Jumlah alokasi pupuk bersubsidi 2009 urea kebutuhan teknis 6,308 juta,  permintaan 5,5 juta ton, pupuk superphos kebutuhan teknis 3,125 juta permintaan 1 juta ton, pupuk ZA kebutuhan teknis 1,556 juta permintaan 923.000 ton, pupuk NPK 3,052 permintaan 1,5 juta dan pupuk organik kebutuhan teknis 4,674 juta permintaan teknis 450.000.

Khusus untuk total jumlah produksi urea  tahun 2009 yaitu untuk Pusri 2,001 juta ton, Petro Kimia Gresik 425.000 ton, Kujang 990.000 ton, Pupuk Kaltim 2,748.600 ton, PIM 566.000 ton  jumlah total 6,730.600 ton.

Sedangkan untuk neraca pupuk urea tahun 2009, untuk tingkat pabrik stok awal 142.580 ton dengan rencana produksi 6.730.600 ton maka total dipabrikan mencapai 6.873.180 ton.

Diantaranya dialokasikan untuk pertanian 5.558.180 ton, bahan baku pupuk subsidi 235.953 ton, industri melamin 231.243 ton, sektor industri 432.234 ton, sektor kebun 350.570 ton sehingga diperkirakan stok akhir Desember di pabrik hanya 65.000 ton.

Stok di tingkat lini III atau tingkat kabupaten dengan stok awal 427.952 ton dan alokasi dari pabrik sebesar 5.558.180 ton maka total mencapai 5.986.132 ton yang akan dialokasikan sebesar 5,5 juta ton sektor pertanian 2009 sehingga sisa stok 486.132 ton.

Kebutuhan pupuk urea 2009  dengan asumsi stok awal nasional 570.532 ton ditambah rencana produksi 6.730.600 maka akan ada ketersedian pupuk sebanyak 7.301.132 ton di 2009 namun diperkirakan akan ada kebutuhan pupuk urea hingga 7.492.827 ton sehingga defisit 191.695 ton.

(hen/lih)

Hide Ads