Angka ini semakin menambah daftar panjang par investor sepatu yang akan merelokasi usahanya ke Indonesia. Sebelumnya pada awal 2008 lalu setidaknya ada 25 investor sepatu yang mendaftar ke BKPM, sehingga jika ditotal mencapai 48 investor.
"Tahun ini tambah lagi 23 perusahan dari, Veitnam, China Korea, termasuk investasi baru dan relokasi," kata Ketua Umum Aprisindo Edy Widjanarko saat di temui di JIExpo, Kamis (30/4/2009).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun kata dia, sebanyak 23 calon investor tersebut masih mempertanyakan jaminan pasokan listrik dari PLN, ia menjelaskan setidaknya setiap satu pabrik membutuhkan 53.000 KVA.
Sementara itu Dirjen Industri Logam, Mesin, Tekstil dan Aneka Departemen Perindustrian Ansari Bukhari mengatakan rencana investasi dan relokasi investor dari Vietnam, China dan Korea tidak mengherankan karena Indonesia dianggap masih cukup baik dari sisi iklim investasi dan usaha.
"Mereka melihat iklim bisnis Indonesia lebih kondusif . Dibandingkan dengan China, turn over-nya (karyawan) tinggi setiap bulan bisa 10%, ini terjadi sepanjang tahun," jelas Ansari
Selain itu, faktor masalah sanksi perdagangan oleh banyak negara dalam bentuk anti-dumping untuk produk sepatu asal Vietnam dan China membuat para investor lebih melirik Indonesia karena relatif bersih dari sanksi anti- dumping untuk produk sepatu.
"Dengan kondisi demikian maka orang akan berpikir ekspansi ke mari," katanya.
(hen/lih)