Hal ini disampaikan Direktur Utama PT Indonesia Power Tonny Agus Mulyantono saat berbincang dengan detikFinance, Selasa (12/5/2009).
"Kalau untuk pasokan BBM maupun batubara ke pembangkit sudah aman. Yang kurang itu masalah gas," ungkap Tony.
Menurut Tony, beberapa PLTGU yang masih memerlukan gas diantaranya PLTGU Tanjung Priok sekitar 180 mmscfd, PLTGU Tambak Lorok pihaknya masih memerlukan tambahan gas 150 mmscfd, PLTGU Grati sekitar 50 mmscfd dan PLTGU Gilimanuk Bali memerlukan 70 mmscfd.
"Potensi sumber gas untuk pembangkit Tanjung Priok rencananya berasal dari PGN atau BPONWJ, PLTGU Tambak Lorok dari Gundih dan Kepodang, PLTGU Grati dari Santos, Kangean, Husky, dan untuk Bali dari Kangean LNG," papar Tony.
Tony juga menyatakan pihaknya siap menerima tiga pembangkit 10 ribu MW tahap pertama yaitu PLTU Labuhan, PLTU Suralaya 8 dan PLTU Pelabuhan Ratu. "Yang paling dekat itu Labuhan. Kita sudah training operator untuk itu," ungkapnya.
Tony juga mengakui pihaknya sudah memperoleh mandat dari PT PLN Pusat untuk bekerjasama dengan world class company untuk operation maintenance. "Terdapat 14 perusahaan yang lulus pra qualitification. Dominasinya dari China," ungkap Tony.
(epi/ir)