7 Perusahaan Sarung Tangan Karet Tinggalkan Gas

7 Perusahaan Sarung Tangan Karet Tinggalkan Gas

- detikFinance
Rabu, 20 Mei 2009 12:30 WIB
Jakarta - Nasib industri sarung tangan karet di kawasan Sumatera Utara hingga kini masih menghadapi masalah pasokan gas yang serius. Asosiasi Industri Sarung Tangan Karet Indonesia mencatat setidakanya sudah ada 7 perusahaan dari 12 perusahaan tangan karet yang mengurangi produksinya bahkan mulai beralih ke energi alternatif.
 
"Industri sarung tangan karet sudah mengalami seret pasokan gas sejak 4 tahun lalu. Hanya tinggal 5 yang berproduksi optimum dari 12 perusahaan. Selebihnya dalam proses transisi energi (7 perusahaan)," kata Wakil Ketua Asosiasi Industri Sarung Tangan Karet Henry Tong, saat ditemui di Kantor Departemen Perindustrian, Rabu (20/5/2009).
 
Henry menambahkan sebagai akibat berkurangnya produksi di 7 pabrik tersebut telah berdampak pada nasib 5.000 karyawan yang sudah dirumahkan. Saat ini, lanjut Henry, sebanyak 7 pabrik itu mulai beralih ke energi alternatif seperti batubara, bio masa (cangkang kelapa) sebagai pengganti gas.
 
Meski dihadapkan oleh pasokan gas, ia memperkirakan permintaan sarung tangan karet masih akan tumbuh di level 5% pada tahun ini karena masih ada permintaan. Pada tahun lalu sebanyak kurang lebih 10 miliar pieces sarung tangan karet mampu diproduksi dengan harga US$ 23 per 1.000 pcs yang diekspor ke China, Eropa dan lain-lain.
 
"Sebanyak 95% ke atas ekspor, industri sarung tangan karet, bisa dikatakan tidak terpengaruh karena krisis, ini kebutuhan primer yang tidak bisa ditingggalkan," jelasnya.
 
Sementara itu Kepala BP Migas R Priyono mengakui masalah pasokan gas di industri sarung tangan karet sudah lama terjadi karena terbatasnya pasokan gas. Namun kata dia kondisi ini justru bisa menjadi peluang investasi bagi investor yang mau masuk.
 
"Memang gas nya nggak ada, solusinya dibuat floating terminal, ini justru menjadi bisnis sendiri entah itu PGN, atau lainnya. Ini menjadi potensi bisnis siapa yang membangun terminal itu," jelas Priyono.

(hen/lih)

Hide Ads