Ekspansi itu dilakukan Nestle di Indonesia guna memenuhi permintaan yang terus meningkat.
"Bila proyek perluasan tersebut selesai, maka pabrik di Kejayan tersebut kelak akan menjadi salah satu dari 10 pabrik pemrosesan susu Nestle terbesar di dunia," ujar CEO Nestle SA, Paul Bulcke dalam siaran persnya, Rabu (17/6/2009).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam 3 tahun terakhir, Nestle telah menanamkan investasi lebih dari sekitar Rp 5 triliun untuk operasinya di kawasan ASEAN. Pada tahun 2008, Nestle mengalami pertumbuhan organik 15% dengan penjualan sekitar Rp 46 triliun.
"Nestle telah beroperasi di kawasan ini lebih dari 100 tahun. Kawasan ASEAN merupakan bagian sangat penting bagi bisnis Nestle dan komitmen serta investasi kita yang berkelanjutan menggambarkan kepercayaan diri kita di kawasan ini," ujar Bulcke.
Nestle saat ini memiliki 23 pabrik dan mempekerjakan sekitar 15.000 karyawan di negara-negara ASEAN.
Secara global, Nestle juga menginvestasikan sekitar Rp 18 triliun untuk berbagai kegiatan penelitian dan pengembangan sepanjang tahun 2008. Salah satu proyek penelitian di kawasan ASEAN adalah kemitraan antara pusat penelitian dan pengembangan Nestle di Tours, Prancis dan Pusat Penelitian kopi dan kakao Indonesia di Jember.
Sejauh ini sudah lebih dari satu juta bibit kakao unggul dan tahan hama telah didistribusikan melalui sejumlah mitra pertanian dan Deptan RI berharap angka tersebut akan meningkat hingga 70 juta bibit pada 2011.
(qom/lih)