Penandatanganan Nota Kesepahaman ini dilakukan oleh Direktur Utama PT Pelindo ll R.J Lino dan Gubernur Provinsi Jambi Zulkifli Nurdin. Penandatangan kesepakatan bersama tersebut dilakukan di Kantor Departemen Perhubungan, Jakarta, Jumat (31/7/2009) yang disaksikan oleh Menteri Pehubungan dan Menteri Negara BUMN.
Menurut Direktur Utama Pelindo lI R.J Lino, sesuai dengan nota kesepahaman tersebut, perseroan akan menyiapkan pengembangan Pelabuhan Jambi dengan konsep pengembangan terpadu Pelabuhan Laut dan Pelabuhan Sungai mulai tahun 2009 ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia memandang kesepahaman ini sangat penting terkait dengan sinergi Pelindo Il sebagai BUMN dengan pemda Provinsi Jambi dalam peningkatan ekonomi wilayah tersebut khususnya pengembangan sarana dan prasarana tansportasi pelabuhan dan pelayaran.
Gubernur Provinsi Jambi Zulkifli Nurdin menjelaskan, pemerintah Provinsi Jambi mendukung penuh
pengimplementasian konsep pengembangan fasilitas pelabuhan dan alur pelayaran sungai Batanghari di Provinsi Jambi.
"Pemprov Jambi berharap optimalisasi distribusi hasil bumi dan tambang Provinsi Jambi melalui fasilitas pelabuhan dan alur pelayaran sungai Batang Hari segera tercapai," katanya.
Lino mengatakan, konsep perpaduan Pelabuhan Laut dan Sungai yang akan dikembangkan tahun ini yaitu dengan mengembangkan Pelabuhan Muara Sabak sebagai pelabuhan yang melayani distribusi komoditas batu, bara, biji besi dan CPO dengan pola pengangkutan dari penambangan/perkebunan ke loading terminal di sekitar Muara Tambesi menggunakan transportasi darat, kemudian diangkut menuju Pelabuhan Muara Sabak sebagai lokasi stock pile dengan menggunakan transportasi sungai, dan terakhir di muara/ambang luar (laut) melakukan
ship-to-ship Transfer ke mother vessel untuk tujuan ekspor.
Sementara Pelabuhan Talang Duku akan dijadikan sebagai pelabuhan yang hanya melayani Cargo, Petikemas dan CPO.
Pembangunan dan pengembangan Pelabuhan Jambi tersebut dilaksanakan dari tahun 2009-2012. Tahun ini persiapan yang dilakukan meliputi survey dan penetapan lokasi untuk pelabuhan baru (Muara Tambesi), persiapan system ship-to-ship transfer, studi kelayakan, analisis dampak lingkungan, kerjasama strategi dan perijinan pembangunan pelabuhan.
Pada tahun 2010-2011 dilanjutkan dengan melaksanakan pembangunan konstruksi Pelabuhan Muara Tambesi, pengembanagan Pelabuhan Muara Sabak dan pengembangan Pelabuhan Kuala Tungkai serta pengadaan fasilitas pelabuhan dan di tahun 2012 diharapkan sefuruh rencana proyek telah siap dioperasikan.
Perusahaan plat merah itu berencana melakukan pengembangan Pelabuhan Talang Duku Jambi khususnya menyangkut fasilitas pelabuhan seperti pembangunan tambatan kapal peti kemas berikut apron 42x100 m, perluasan container yard (CY) tahap pertama 0,5 Ha pada tahun 2009-2010 dan tahap kedua seluas 2,1 Ha yang akan dilaksanakan pada tahun 2011-2012, pembangunan CFS seluas 2000M2 serta pembuatan ground slot untuk penumpukan petikemas berikut RMGC.
Sementara pada peralatan pelabuhan, akan disiapkan pengadaan Fixed crane 2 unit dengan lifting Capacity 40
ton, Rail Mounted Gantry Crane (RMGC) pada tahap awal sebanyak 3 unit dan tahap berikutnya 5 unit.
Untuk rencana pengembangan Pelabuhan Muara Sabak Pelindo II akan meningkatkan fasilitas dermaga multipurpose sepanjang 100 m yang merupakan perluasan dermaga saat ini, pembangunan dermaga batubara sepanjang 300 m dan, dermaga CPO sepanjang 100 m dan peralatan fixed crane sebanyak 2 unit dengan lifting capacity 40 ton.
Dalam rangka persiapan rencana rede tansfer/ship-to-ship transfer di ambang luar, perseroan akan menyiapkan peralatan floating crane terminal dengan 21 unit double floating crane dengan kemampuan masing-masing 1.500 TPH.
(ang/lih)