Mal Kurangi Suhu AC, Industri Tambah Pemakaian Genset

Krisis Listrik

Mal Kurangi Suhu AC, Industri Tambah Pemakaian Genset

- detikFinance
Kamis, 12 Nov 2009 14:16 WIB
Jakarta - Para pengelola mal dan sektor industri akan kembali menjadi sasaran program penghematan penggunaan listrik oleh PLN terkait krisis listrik di Jakarta. Para pengelola mal dan industri diminta untuk menggunakan genset dan pengurangan suhu pendingin ruangan untuk mal-mal.
 
General Manager PLN Ditribusi Jakarta dan Tangerang Purnomo Willy mengatakan saat ini setidaknya sudah ada 300 industri di kawasan Jakarta dan sekitarnya yang telah bersedia menggunakan genset pada waktu tertentu alias mengurangi penggunaan listrik dari PLN.
 
Sedangkan pelaku usaha mal sudah menyatakan akan melakukan pengurangan tingkat suhu pendingin ruangan dari 23 menjadi 25 drajat. Bahkan beberapa mal yang berstatus baru, telah bersedia memakai genset disaat beban puncak khususnya pada siang hari. Khusus untuk mal-mal lama masih sulit menerapkannya karena akan ada efek pemadaman.
 
"Industri sudah bersedia melakukan pengurangan listrik untuk PLN, yaitu mengunakan genset pada waktu tertentu. Masalahnya adalah pasokan BBM untuk mereka," kata Willy di lokasi gardu Cawang, Kamis (12/11/2009).
 
Rencananya kata Willy, siang ini pihaknya akan kembali melakukan pertemuan dengan asosiasi pengelola pusat belanja Indonesia (APPBI) untuk membicarakan lebih lanjut terkait upaya mengatasi krisis listrik Jakarta saat ini.
 
"Dengan adanya penggunaan genset kita bisa menghemat sampai 20-30 MW," ucap Willy.
 
Sementara itu Ketua APPBI Stefanus Ridwan saat dihubungi terpisah mengaku selama ini pihaknya telah melakukan penghematan listrik tanpa harus dihimbau oleh PLN. Ia juga meminta jika memang terjadi pemadaman listrik, sebaiknya PLN memberi tahu dengan akurat dan diharapkan pemadamannya tidak terlalu lama.
 
"Saya siang ini akan bertemu dengan Pak Willy, akan diatur jadwalnya dengan PLN kalau bisa pemadamannya, jadwalnya harus pasti. Soal berhemat kami sudah berhemat, tanpa harus disuruh," terang Ridwan.

(hen/qom)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads