Pertumbuhan Permintaan Terigu Lokal Dibayangi Produk Impor

Pertumbuhan Permintaan Terigu Lokal Dibayangi Produk Impor

- detikFinance
Jumat, 20 Nov 2009 13:01 WIB
Jakarta - Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) memperkirakan permintaan terigu pada tahun depan mengalami kenaikan hingga 6% dari permintaan terigu nasional tahun ini yang akan mencapai 3,8 juta ton. Pertumbuhan yang lumayan signifikan tersebut berpotensi direbut oleh produk-produk terigu impor dari Turki yang diperkirakan melakukan dumping.

"Konsumsi secara nasional akan tumbuh sekitar 6%," kata Ketua Umum Aptindo yang juga Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Franciscus Welirang saat ditemui di sela-sela acara Bogasari Expo, Jakarta , Jumat (20/11/2009).

Franciscus menjelaskan pertumbuhan ini tidak terlepas dari perkembangan sektor usaha kecil dan makanan (UKM) khususnya bidang makanan yang setiap waktu terus menggeliat. Ia mencontohkan berdasarkan jumlah UKM binaan Bogasari yang saat ini mencapai 30.000 UKM, permintaan terigu per tahun naik hingga 5-10%.

Perkiraan pertumbuhan ini tentunya akan sangat tergantung dengan upaya pemerintah dalam mengembangkan sektor usaha termasuk UKM dan daya beli masyarakat pada tahun depan.

"Kalau pemerintahnya diam saja ya hanya tumbuh 3-4%, kalau salah kebijakannya bisa jeblok," katanya.

Selain itu kata dia, berdasarkan perkembangan terakhir, sesuai dengan adanya dugaan praktek dumping oleh produk terigu asal Turki, dikhawatirkan produk terigu lokal tidak bisa menikmati pertumbuhan tersebut.

"Pertumbuhan itu tetap ada, tapi yang menikmati  bisa orang luar," katanya.

Sementara itu Direktur Eksekutif Aptindo Ratna Sari Loppies mengatakan potensi pertumbuhan terigu di tahun depan sangat mungkin direbut oleh produk impor, apalagi produk tersebut diduga melakukan dumping. Ia mengharapkan Komite Anti Dumping Indonesia (Kadi) bisa bertindak cepat dalam merespon kondisi tersebut.

Ratna menambahkan jika produk impor mampu merebut pasar lokal, dikhawatirkan produksi terigu dalam negeri semakin terpojok.

Pasalnya dengan adanya penambahan kapasitas tambahan dari 3 pabrik baru yang mulai berdiri tahun depan setidaknya kapasitas produksi terpasang terigu nasional mencapai 8 juta ton.

Padahal permintaan terigu dalam negeri saat ini hanya baru mencapai 3,8 juta ton hingga 4 juta ton atau setara dengan impor bahan baku gandum 5 juta ton per tahun.

"Utilisasi (pemanfaatan kapasitas terpasang) dari Bogasari saja saat ini hanya 60%," imbuhnya.

(hen/dnl)

Hide Ads