.webp)
"Kami akan terus berkomitmen menyuplai gas ke domestik," kata Presdir Total E&P Indonesie Elisabeth Proust dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (2/11/2009).
Proust mengatakan, pihaknya telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan konsorsium PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan PT Pertamina untuk memasok gas alam cair (LNG) sebesar 11,75 juta ton.
Jangka waktu pasokan tersebut diperkirakan selama 11 hingga 13 tahun ke LNG Floating terminal yang akan dibangun di Teluk Jakarta. Pasokan gas sebesar 1,5 juta ton akan mulai meluncur pada tahun 2012.
Selain itu, Total juga berinisiatif memperbaharui suplai gas ke pabrik pupuk Bontang ketika kontraknya berakhir. Saat ini pasokan gas ke tempat tersebut mencapai 300 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
"Ke depan, kami juga akan menyuplai gas ke PLTG Bontang sebanyak 2 mmscfd dan PLTG Senipah 80-100 mmscfd," ungkap dia.
Produksi gas Total pada 2009 diproyeksikan akan mencapai 2.550 mmscfd atau lebih tinggi dari pada rencana awal 2.400 mmscfd. Dari total produksi tersebut, baru 350 mmscfd atau 13,7 persen di antaranya dipasok ke pasar domestik yakni untuk pabrik pupuk, metanol, dan amoniak.
Sementara untuk produksi minyak mentah dan kondensat perusahaan swasta itu di 2009 mencapai 97.200 barel per hari (bph) atau lebih tinggi dibandingkan rencana awal 92.400 bph.
(epi/ang)
