Menurut Direktur Utama PGE Abadi Purnomo, kerusakan pada mesin PLTP yang berasal dari China tersebut, akan menyebabkan rusaknya sumur milik PGE yang menyuplai uap ke PLTP tersebut.
"Kita hanya jual uap saja ke sana, tapi kalau sumurnya on-off terus bisa rusak juga," ujar Abadi di Kantor Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jalan MH Thamrin, Jakarta, Senin (16/3/2010).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akan tender ulang tapi kita lihat dulu tahun ini bagaimana," kata dia.
Abadi menyatakan, saat ini potensi di wilayah kerja panas bumi Sibayak sebesar 40 MW, namun baru 2x5 Mw yang dikembangkan. Rencananya ke depannya, perseroan akan mengembangkan dengan kapasitas 3x10 MW.
PT Dizamatra Powerindo merupakan kontraktor listrik swasta yang mengelola PLTP Sebayak. Untuk pengoperasian PLTP tersebut, PT Dizamatra membeli uap dari PGE dan kemudan listrik yang dihasilkan PLTP tersebut dijual ke PT PLN (Persero) untuk memperkuat sistem kelistrikan di Sumatera Utara.
(epi/dnl)