"Kalau dengan suplai seperti itu kita hanya bekerjasama dengan kapasitas 50%," kata Advisor PT Essar Indonesia Nugraha Soekmawidjaja saat ditemui di kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat (26/3/2010).
Ia mengatakan seretnya pasokan gas setidaknya sudah terjadi pada awal tahun ini. Pada kontrak gas sebelumnya Essar mendapatkan kontrak gas 0,6 mmscfd, namun pada kontrak awal April nanti hanya bisa dipenuhi 0,3 mmscfd oleh PGN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga mengatakan harga kontrak gas baru mengalami kenaikan hingga 15% atau sebesar US$ 6,87 per mmbtu. Selain itu, pihaknya juga akan dikenakan surcharge harga sebesar 20% jika membeli gas diatas dari yang disepakati.
Nugraha mengatakan dengan kapasitas penuh 100%, Essar Indonesia mampu memproduksi 400.000 ton baja dengan mengolah produk baja HRC menjadi CRC dengan produk akhir baja lapis seng (bjls) dan kerangka baja atap.
(hen/dnl)