"Itu merupakan investasi baru yang sangat substansial," ujar Duta Besar Australia Bill Farmer di sela acara 'The 4th Australian Mining Exhibition and Conference', di Hotel Shangrila, Jakarta, Selasa (30/3/2010).
Selain Orica, investasi besar lainnya yang akan masuk yaitu dari Rio Tinto. Setelah anak usahanya, PT Rio Tinto Indonesia akhirnya mengantongi Izin Usaha Pertambangan (IUP) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk proyek penambangan Sulawesi Nickel Project yang berlokasi di kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, dan kabupaten Morowali di Sulawesi Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bill menyatakan, sepanjang tahun 2009, sekitar 400 perusahaan asal Australia telah berinvestasi di Indonesia hingga mencapai AUD 4 miliar. Ia yakin, ke depan jumlah investasi dari Australia ke Indonesia akan terus mengalami peningkatan.
"Investasi sebesar AUD 4 milliar itu tidak hanya di sektor pertambangan, tapi di seluruh sektor yang dilakukan oleh sekitar 400 perusahaan," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Bill juga menyampaikan keseriusan negaranya untuk terus meningkatkan investasi di wilayah timur Indonesia. Dua hal yang mendorong hal ini yaitu posisi Indonesia bagian timur sangat dekat dengan Australia dan juga kondisi ekonomi dan sosial di sana membutuhkan investasi baru.
"Untuk itu kami membangun kerjasama kemitraan antara pemerintah Indonesia dan Australia serta dengan pemerintah lokal di bidang kesehatan, pendidikan, meningkatkan kualitas hidup para petani serta berupaya untuk meningkatkan produktivitas daerah setempat," ungkap dia.
(epi/qom)