"Top Glove dari Malaysia mau masuk ke Indonesia," kata Ketua Umum Asosiasi Sarung Tangan Karet Achmad Safiun saat ditemui di kantor kementerian perindustrian, Jakarta, Selasa (30/3/2010).
Rencananya, Top Glove akan memproduksi sebanyak 1-2 miliar piece per tahun. Selama ini kata dia setiap line produksi untuk investasi disektor sarung tangan karet per line produksi mencapai US$ 0,5 juta dengan produksi 1-2 juta piece sarung tangan karet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan saat ini harga sarung tangan karet dunia sedang mengalami kenaikan, harga sarung tangan karet dihargai US$ 26-30 per 1000 piece. Padahal pada tahun lalu hanya mencapai US$ 24-25 per 1000 piece.
"Harganya sekarang sedang naik, jadi kenaikan harga gas (15%) tidak terasa," jelas Safiun.
Dikatakannya produksi tangan karet dalam negeri mencapai 12 miliar piece per tahun. Sayangnya masalah seretnya pasokan gas selama 4 tahun terakhir telah membuat produsen sarungan tangan karet mengkonversi energinya dari gas menjadi cangkang kelapa.
"Di Sumatera hanya tinggal 1 pabrik yang masih pakai gas alam dan 1 di Jawa Barat," jelasnya.
(hen/qom)