"Kami akan bangun di Kecamatan Jampang Kulon atau sekitar 60-70 kilometer dari kota Sukabumi karena lokasi itu merupakan lokasi yang potensial untuk dibangunnya pembangkit bertenaga angin," ujar Komisari PT Viron Energy, Yusuf Rahmini, di Hotel Four Season, Jakarta, Rabu (31/3/2010).
Rencananya pembangkit ini akan mulai dibangun pada pada awal kuartal II-2010 dan ditargetkan sudah dapat beroperasi pada pertengahan tahun 2011.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yusuf menambahkan, pada tahap awal perusahaan memang baru akan membangun pembangkit dengan kapasitas total 10 MW yang terdiri dari 5 unit, masing-masing unit berkapasitas sekitar 2 MW.
"Setelah itu, akan dilanjukan secara bertahap sehingga dalam lima tahun ke depan bisa mencapai 100 MW," ungkap dia.
Ia berharap kehadiran pembangkit listrik tenaga angin ini dapat dikembangkan untuk dijadikan alternatif dalam mengatasi krisis listrik di tanah air. "Dengan menggunakan sumber daya alam yang gratis, kebutuhan listrik di pedesaan dapat dipenuhi," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Anggota Komite Penanaman Modal bidang Teknologi dan Energi BKPM Merious Mochtar menyambut baik pembangunan pembangkit listrik dengan menggunakan tenaga angin tersebut. Apalagi potensi untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga angin sangat besar yaitu 9.290 MW, sementara kapasitas terpasangnya baru 0,5 MW. "Jadi potensinya besar sekali," tandasnya.
Menurutnya, pembangunan pembangkit listrik tenaga angin tersebut dapat memenuhi kebutuhan listrik daerah yang hanya memerlukan listrik dalam jumlah kecil.
"Kalau batubara kan kita tahu tidak mungkin memenuhi kebutuhan listrik dalam skala kecil karena untuk PLTU itu paling kecilnya dibangun sebesar 2x7 MW, pada hal di daerah-daerah butuhnya hanya 2 MW-10 MW," paparnya.
(epi/dnl)