PLN Disarankan Punya Buffer Stock Batubara

PLN Disarankan Punya Buffer Stock Batubara

- detikFinance
Selasa, 20 Apr 2010 07:33 WIB
Jakarta - PT PLN (Persero) disarankan untuk memiliki cadangan stok batubara (buffer stock) demi menjamin pasokan batubara ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) miliknya.

Keberadaan buffer stock batubara ini penting, mengingat terus meningkatnya kebutuhan batubara akibat mulai beroperasinya PLTU yang masuk dalam proyek 10.000 Megawatt tahap I.

Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi, Kementerian ESDM, J Purwono mengatakan, buffer stock ini nantinya akan menampung pasokan batubara dari tambang yang dikelola pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) dan juga Kuasa Pertambangan (KP) dari seluruh wilayah di tanah air.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan adanya buffer stock ini, PLN tidak perlu mengakusisi KP-KP batubara yang sudah ada.

"Nantinya PLN tidak hanya memiliki   batubara di pembangkitnya saja. Tapi PLN punya satu tempat tersendiri untuk menampung hasil penambangan KP-KP dan PKP2B. Jadi jika tadinya stok hanya 30 hari di pembangkit, dengan adanya buffer stock ini bisa ada stok tambahan misalnya 30 hari," kata dia usai menghadiri rapat kerja dengan Komisi VII DPR, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta,  Senin malam (19/4/2010).

Selain untuk menjamin pasokan batubara ke pembangkit-pembangkit miliknya, keberadaan buffer stock juga dapat menjaga PLN dari fluktuasi harga batubara di pasaran.

"Jadi kalau dia (PLN) punya buffer stock, maka saat harga tinggi, dia masih bisa pakai cadangan stok yang dimilikinya," kata dia.

Di wilayah buffer stock tersebut, lanjut Purwono, nantinya juga dapat dilakukan  kegiatan peracikan kandungan kalori batubara yang disesuaikan dengan spesifikasi yang dibutuhkan boiler masing-masing PLTU yang dimiliki BUMN listrik tersebut.

"Buffer stok ini seperti tempat untuk meracik obat untuk memenuhi kebutuhan masing-masing PLTU," ungkapnya.

Menurut dia, buffer stok ini bisa dibangun di beberapa lokasi seperti di Kalimantan dan Sumatera, atau bisa juga dibangun di satu tempat saja yang posisinya strategis.

Namun sayangnya, Purwono belum menghitung berapa nilai investasi yang dibutuhkan untuk membangun buffer stock ini.

"Investasinya berapa dan kapan investasi itu bisa kembali, harus studi dulu," tandasnya.

Sebelumnya, Dirut PLN Dahlan Iskan menyatakan, PLN sebenarnya menginginkan memiliki tambang batubara sendiri untuk mengamankan pasokan bagi pembangkitnya.

Namun keinginan PLN memiliki tambang batubara itu sulit dilakukan karena PLN tidak punya kemampuan menyogok.

Menurut Dahlan, dari hasil pemantauan PLN tiga bulan terakhir, lahan-lahan tambang batubara sudah "habis" dibagikan kepada para pengusaha swasta dan asing.

(epi/qom)

Hide Ads