Hal ini disampaikan Direktur Perencanaan dan Teknologi PLN, Nasri Sebayang dalam sambutannya pada acara selamatan dimulainya pelaksanaan pembangunan PLTA Asahan III, di Desa Tangga, Kecamatan Aek Sonsongan, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Jumat (14/5/2010).
"Jika menggunakan BBM maka dibutuhkan 450 ribu kiloliter per tahun untuk mengoperasikan pembangkit dengan kapasitas 174 MW ini. Jadi pengoperasian pembangkit dengan tenaga air ini bisa hemat Rp 2,5 triliun setiap tahunnya," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita bangun PLTA sebesar Rp 3,3 triliun, sementara hematnya Rp 2,5 triliun per tahun. Padahal pembangkit ini bisa beroperasi sampai 50 tahun nanti," ungkap Nasri.
Rencananya, seluruh persiapan pembangunan termasuk pembebasan lahan, akan dilaksanakan pada bulan Mei. Selain itu, pada bulan Juni, BUMN listrik ini akan membuka tender rekayasa, pengadaan dan kontruksi (Engineering, Procurement and Contruction/EPC).
"Walaupun ini didanai Jepang, namun lelang internasional ini bisa diikuti oleh negara manapun yang memenuhi persyaratan," kata dia.
Nasri menargetkan PLTA unit 1 akan mulai beroperasi pada tahun 2013, diikuti dengan unit berikutnya pada 2014. Ia berharap kehadiran PLTA ini bisa memperkuat pasokan listrik di wilayah Sumatera Utara.
"Saat ini kondisi listrik di sana sudah membaik. Semoga dengan adanya proyek ini akan semakin lebih baik," harapnya.
Seperti diketahui, pembangunan PLTA yang telah digulirkan sejak tiga tahun lalu tersebut, hingga kini masih terkendala izin dari Gubernur Sumatera Utara Syamsul Arifin yang belum juga memberikan izin lokasi kepada PLN. Perizinan malah diberikan kepada perusahaan swasta PT Badzra Daya Sentra Nusa yang mengembangkan PLTA Asahan 1.
Belakangan diketahui, perusahaan tersebut belum memiliki AMDAL sebagai syarat pemberian berbagai izin, baik izin prinsip maupun izin lokasi.
Meskipun belum mendapatkan izin, namun PLN bersikukuh untuk membangun pembangkit tersebut dalam waktu dekat, karena jika pembangunannya tertunda maka Krisis listrik akan kembali menghantui provinsi Sumatera Utara pada tahun 2013 dan 2014.
Lagipula dalam rapat di kantor Wakil Presiden beberapa waktu lalu, telah diputuskan bahwa PLN yang akan membangun pembangkit itu dan PLN sendiri mengaku telah mengantongi izin Amdal pembangunan PLTA itu. Saat ini daya mampu pembangkit di Sumut sebesar 1.233 MW, sedangkan beban puncaknya 1.063 MW.
(epi/qom)