Jeruk Pontianak Kok Lebih Mahal dari Jeruk China?

Jeruk Pontianak Kok Lebih Mahal dari Jeruk China?

- detikFinance
Senin, 31 Mei 2010 15:35 WIB
Jakarta - Harga jeruk lokal seperti Pontianak ternyata jauh lebih mahal ketimbang jeruk China. Salah satu penyebabnya adalah mahalnya biaya transportasi. Mendatangkan jeruk dari Pontianak ternyata biayanya lebih mahal ketimbang dari China.

Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menanggapi keluhan dari pengusaha yang juga pemilik 40% saham Carrefour Indonesia, Chairul Tanjung seputar mahalnya harga jeruk lokal, saat peluncuran Pojok dan Bazaar Rakyat di Carrefour Lebak Bulus, Jakarta, Senin (31/5/2010).

Dalam kesempatan itu, Chairul mengungkapkan keresahannya dengan gejala mahalnya buah-buahan lokal, dibandingkan buah impor. Misalnya jeruk Pontianak yang harganya bisa 2,5 kali lipat dari harga jeruk impor China.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Chairul mengaku semenjak jadi Komisaris Utama Carrefour, ia mengamati penjualan buah jeruk impor China yang bisa laris terjual 8-10 ton per dua hari di Carrefour Lebak Bulus. Sedangkan buah jeruk Pontianak justru sebaliknya, jarang yang dilirik pembeli karena mahal.

Harga jeruk Pontianak mencapai Rp 20.000 per kg, jauh lebih mahal ketimbang jeruk China hanya Rp 8300 per kg.

"Saya tanya mana jeruk Pontianak? Ada, jumlahnya tak banyak, yang beli nggak banyak," kata Chairul.

Hal ini pun ia sampaikan kepada pemerintah termasuk menteri perdagangan saat digelar rapat kerja di Tampang Siring, Bali beberapa waktu lalu. Menurutnya jika produk jeruk lokal yang bisa menguasai dan mampu bersaing dipastikan petani lokal akan sangat terbantu apalagi kalau dibantu dengan penjualan gerai-gerai Carrefour.

"Sekarang ini gerai Carrefour 81 gerai, lalu kalau 100, bahkan 1000 gerai Carrefour, berapa banyak petani yang ditolong?" kata pebisnis yang baru saja masuk dalam daftar 1.000 orang terkaya di dunia itu.

Menanggapi keluhan Chairul tersebut, Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan meski harga jeruk lokal lebih mahal, namun memiliki keunggulan 4-5 kali lipat dalam hal kandungan cairan dari jeruk  China impor.

"Memang Jeruk China harganya Rp 8,000 tapi kalau diperes nggak ada cairnya," katanya.

Terlepas dari itu, lanjut Hatta, mahalnya harga jeruk lokal di dalam negeri disebabkan  masalah logistik nasional yang belum maksimal. Oleh karena itu pemerintah bertekad menata pelabuahan, transportasi laut, menata sistem logistik yang lebig baik dan efesien.

Ditempat yang sama Mendag Mari  Elka Pangestu mengatakan, sangat mendukung agar buah jeruk lokal di pasar modern seperti Carrefour bisa bersaing, meski masalah harga dan konsistensi suplai bagi produk buah lokal harus dibenahi. Mari menambahkan hingga kini komposisi produk lokal di ritel-ritel moderen rata-rata telah mencapai 70-80%.

"Biaya transportasi dari Kalimantan (Pontianak) dengan China, ternyata lebih mahal dari Kalimantan," katanya.

(hen/qom)

Hide Ads