PT INTI Garap Proyek Kabel Optik Telkom Rp 5 Triliun

PT INTI Garap Proyek Kabel Optik Telkom Rp 5 Triliun

- detikFinance
Selasa, 15 Jun 2010 15:30 WIB
Jakarta - PT INTI (Persero) menggarap proyek penggantian jaringan kabel tembaga menjadi serat optik fiber dari PT Telkom (Persero) Tbk (TLKM) sebesar Rp 5 triliun. Proyek ini termasuk proyek perawatan, penyediaan peralatan aktif dan implementasi.

Menurut Direktur Utama PT INTI Irfan Setiaputra, perseroan saat ini sedang menunggu perjanjian kerja sama (PKS) diantara kedua belah pihak. Proyek dimulai semester II 2010, dan akan rampung pada 2015.

"Pergantian serat fiber optic masih menunggu PKS. Total proyek sekitar Rp 4-5 triliun," ujar Irfan saat ditemui di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (15/6/2010).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan, penggantian jaringan kabel tembaga milik TLKM akan dilakukan di seluruh jaringan di Indonesia. Setelah kabel tembaga ditarik ke permukaan, maka INTI akan menawarkannya kepada calon penjual.

Tercatat ada beberapa pihak yang berminat. Nantinya kabel akan dilebur menjadi tembaga murni, baru kemudian diperdagangkan.

"Kabel ini kan di bawah tanah dan ada nilai asetnya. Kalau mengacu saat ini, nilainya sekitar Rp 200 miliar. Tapi jika kita jual lebih dari itu, maka sisa uang dikembalikan ke Telkom. Tapi kalau kurang dari itu, maka Telkom bayar ke kita (INTI)," jelasnya.

Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah sebelumnya memang telah menunjuk PT Inti, proyek pergantian tersebut.

Jaringan kabel tembaga BUMN telekomunikasi akan, nantinya akan dialihkan menjadi serat optik meliputi 2,1 juta satuan sambungan sekunder, dan 9 juta satuan sambungan primer. Juga ada jaringan sepanjang 1,2 juta satuan yang sudah dialihkan menjadi kabel optik.

Lanjut Rinaldi, dalam penggantian ini Telkom tidak mengeluarkan biaya investasi. Pasalnya, harga instalasi kabel optik lebih murah dibanding investasi kabel tembaga.

"Harganya bisa satu berbanding tiga. Instalasi juga lebih murah," paparnya usai RUPST waktu itu.

INTI tidak hanya mengerjakan penggantian fiber optic, namun juga penyediaan teknologi, pemeliharaan, dan perakitan (assembly). Hingga menjadikan total nilai atas proyek mencapai Rp 5 triliun.

Kerjasama ini diharapkan dapat memberi manfaat secara signifikan bagi kedua BUMN. Bagi Telkom dapat mempercepat dan menimalkan biaya dalam pencapaian tujuan Indonesia Syncronize khususnya dalam rangka menuju terbentuknya Next Generation Nationwide Broadband Network (NG-NBN). Sementara bagi PT Inti bermanfaat dalam pembangunan ICT dalam negeri.

Menurutnya, percepatan pengalihan menjadi kabel optik sejalan dengan program transformasi bisnis perseroan menuju perusahaan telecommunication, information, multimedia and edutainment (TIME).

(wep/ang)

Hide Ads