"Kabel-kabel listrik bawah tanah ini kan sering membuat gangguan listrik di Jakarta. Umurnya rata-rata 35 tahun dengan isolasi kertas dan disambungkan dengan cara lama. Jadi ini harus segera diganti," ujar Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan di Tianjin, China, Kamis (12/8/2010).
Dahlan menargetkan pemasangan kabel-kabel ini akan selesai dalam enam bulan ke depan. Pemasangan kabel-kabel ini akan dilaksanakan oleh task force yang dibentuk perseroan. Selain memasang 1.000 km kabel baru, tim ini juga memasang 634 trafo distribusi di Jakarta. Sementara dananya berasal dari internal kas perseroan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sambil menunggu selesainya pergantian kabel tersebut, Dahlan akan menerapkan sistem bapak angkat untuk memelihara dan mengawasi kabel-kabel listrik bawah tanah yang masuk dalam jaringan tegangan menengah (JTM) tersebut.
"Satu karyawan PLN akan menjadi bapak angkatnya JTM. Jadi kalau ada apa-apa pada satu JTM, dia yang akan bertanggungjawab," ungkapnya.
Menurut dia, sistem ini sudah diterapkan di Sidoarjo dan menunjukkan hasil yang baik.
"Sebelum ada sistem bapak angkat, di Sidoarjo dalam satu bulan ada gangguan 38 kali. Setelah ini diterapkan selama tiga bulan, frekuensi gangguan turun drastis menjadi 5 kali dalam sebulan," paparnya.
Dahlan menargetkan sistem bapak angkat ini akan selesai disusun oleh PLN wilayah distribusi Jakarta dan Tangerang pada Jumat besok (13/8/2010) sehingga bisa segera diterapkan.
"Saya sudah minta ke Pak Willy (GM PLN Disjaya) agar mulai hari ini mulai diplot berapa JTM yang ada lalu, dibagi jumlah karyawan PLN yang urusi itu. Jadi nanti ketahuan setiap orang menjadi bapak angkat dari berapa kilometer kabel itu," tambahnya
(epi/qom)