"Total 4000 ekor yang akan dipasar murahkan, seluruh pasar murah daging, hari ini hanya 2 tempat 10 ton, sampai sebelum lebaran mungkin 1-2 hari," ujar Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu saat ditemui dalam Pasar Murah di Kelurahan Klender, Jakarta Timur, Selasa (7/9/2010).
Sebagai informasi, dalam rangka penyediaan daging sapi murah terkait lebaran, Pemerintah bekerja sama dengan beberapa pihak melaksanakan pendistribusian daging murah langsung kepada masyarakat. Setiap lokasi disediakan sekitar 50 ton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khusus untuk wilayah provinsi DKI Jakarta dan Banten, Kementerian Pertanian bekerja sama dengan PD Dharmajaya dalam pendistribusian daging tersebut.
Di samping itu, telah dilaksanakan distribusi ke wilayah Jawa Barat dalam bentuk sapi siap potong ke beberapa rumah potong hewan (RPH) untuk dipotong mulai H-5 sampai dengan H-1 dengan harga jual Rp 45.000/kg, dengan harga daging Rp 52.000/kg untuk jenis daging murni dan Rp 55.000/kg untuk daging khas atau cocok untuk bistik.
Adapun jumlah sapi yang didistribusikan di wilayah Jawa Barat mencapai 1.376 ekor, dengan rincian sebagai berikut:
- Kota Bandung dan sekitarnya 150 ekor.
- Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Depok sebanyak 506 ekor.
- Cicurug atau Sukabumi sebanyak 320 ekor.
- Karawang dan Bekasi serta sekitarnya sebanyak 400 ekor.
- Provinsi NAD sebanyak 127 ekor.
- Provinsi Riau, Sumatera Selatan, Lampung, dan Sumatera Barat 511 ekor.
Menuru Mari, harga daging sapi mulai merangkak naik dalam beberapa hari sebelum lebaran dan akan turun lagi usai lebaran. "Yang naik di Gorontalo, hanya Gorontalo dan beberapa daerah yang tinggi. Papua karena jarak, Aceh permintaan daging selalu tinggi, setelah lebaran turun," ujarnya.
Mari menyatakan, hingga akhir tahun, stok daging sapi terbilang aman. Adapun alasan Pemerintah menggelar pasar murah daging adalah untuk mengurangi beban masyarakat.
"Dalam kedaan lebaran harga naik untuk mengurangi beban masyarakat," tandasnya.
(nia/ang)