Sebanyak 16 Ketua Umum Kadin Daerah (Kadinda) secara serentak meminta Adi Putra Tahir untuk mencalonkan diri sebagai Ketua Umum.
Dalam acara silaturahmi Kadin Pusat dan Daerah yang lalu, Adi Putra menerima permintaan tersebut dan mendeklarasikan dirinya sebagai salah satu kandidat Ketua Umum Kadin periode 2010-2015 bersanding dengan 4 kandidat lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Umum Kadinda Kalimantan Selatan H. Endang. K mengatakan mayoritas pengurus Kadin Indonesia sadar penuh dalam 5 tahun ke depan merupakan masa transisi bagi Kadin Indonesia sebelum akhirnya dipimpin generasi yang lebih muda. Namun, masa transisi ini perlu dilakukan dengan seksama dan dipimpin oleh tokoh yang sudah mengerti dan berpengalaman di Kadin.
Endang lebih lanjut mengatakan saat ini dunia usaha di daerah semakin tinggi pertumbuhannya tetapi di saat yang saa juga paling rentan terhadap persaingan ekonomi global.
"Dunia usaha di daerah perlu berkolaborasi dengan daerah lain untuk mempertahankan pangsa pasar domestik serta dengan Kadin Pusat untuk meningkatkan peluang ekspor. Tanpa kolaborasi ini, produktivitas dan daya saing kami akan terus menurun. Padahal, biaya produksi semakin meningkat," ujar Ketua Umum Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia Suharsojo.
Puluhan Ketua Umum Kadinda menegaskan Adi Tahir adalah figur diterima daerah. "Dengan kontribusinya selama ini sebagai organisatoris profesional, kami percaya Saudara Adi Tahir akan mampu meningkatkan kolaborasi antara pengusaha di seluruh Indonesia, serta antara dunia usaha dan pemerintah," ujarnya.
Dengan deklarasi ini maka Adi Tahir menjadi calon ketua umum kelima yang akan bersaing di Munas Kadin mendatang, sebelumnya empat calon telah menyatakan pencalonan dirinya yaitu Chris Kanter, Suryo B. Sulisto, Sandiaga Uno, dan Wisnu Wardhana.
Menanggapi kelima calon tersebut, Ketua Umum HIPMI Erwin Aksa bingung. Pasalnya, kelimanya merupakan keluarga besar HIPMI.
"Saya orang yang paling gelisah, karena sudah 6 bulan ini terjadi. Mudah-mudahan bisa dijawab dengan tema bersatu membangun negeri. Kelimanya, semuanya teman semua keluarga, kita bingung," ujarnya.
Sedangkan, Adi Tahir menanggapi pinangan tersebut dengan 3 alasan. Pertama, komitmen meningkatkan kualitas demokrasi yang sehat di dunia usaha. Kedua, dirinya akan berusaha memenuhi aspirasi semua anggota Kadin. Ketiga, dirinya mengimbau para kandidat lain untuk meningkatkan kualitas persaingan dalam 10 hari yang tersisa.
"Saya dengan ini memutuskan untuk menerima amanah yang teman-teman berikan. Semoga Allah SWT melindungi aspirasi kita yang mulia ini dan bisa membangun negeri yang kita cintai ini," tandasnya.
(nia/dnl)