RI Jajaki Penyesuaian Produk Otomotif Berstandar Eropa

RI Jajaki Penyesuaian Produk Otomotif Berstandar Eropa

- detikFinance
Kamis, 04 Nov 2010 12:17 WIB
Jakarta - Mulai 2011 Indonesia mulai menjajaki proses ratifikasi ketentuan atau penyesuaian standar otomotif dunia yang tertuang dalam United Nations Economic Commission for Europe (UNECE). UNECE kini sudah menjadi standar dunia yang sudah diadopsi oleh 55 negara.

Jika ini terealisasi maka konsep Standar Nasional Indonesia (SNI) bidang otomotif akan disesuaikan dengan UNECE yang sudah menjadi acuan dunia. Manfaat dari harmonisasi ini, produk otomotif Indonesia seperti ban akan lebih mudah masuk semua pasar di dunia.

"Ini masih dalam proses, belum keputusan," kata Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi, di Jakarta, Kamis (4/11/2010).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi mengatakan Indonesia masih mempertimbangkan soal harmonisasi SNI bidang otomotif dengan UNECE. Jika jadi dilakukan prosesnya akan bertahap untuk beberapa produk utama seperti seat belt, ban, dan safety glass.

"Itu dulu yang kita incar," katanya.

Direktur Industri Kimia Dasar Tony Tanduk menambahkan, pemerintah berencana mencoba mengadopsi UNECE pada tahun 2011-2012. Harmonisasi ini kata Tony, penting selain mempermudah perdagangan Indonesia ke dunia internasional juga bisa memberikan keuntungan lain seperti memperkuat bisnis dan politik termasuk dengan Uni Eropa dan dunia luas.

"Kalau kita tak mengikuti perkembangan internasional kita ketinggalan," kata Tony.

Pelaku usaha otomotif melalui Ketua Umum Asosiasi Produsen Ban Indonesia Aziz Pane mengatakan saat ini sejatinya ekspor ban Indonesia ke Eropa sangat kecil sekali karena kalah bersaing dalam penerapan standar yang dipakai. Ekspor ban Indonesia ke Uni Eropa hanya mencakup Italia dan Inggris.

"Walaupun begitu, kenapa ban Indonesia bisa masuk Eropa, karena ban Indonesia paling bagus di dunia, nggak ada masalah. Sudah diekspor ke 170 negara," katanya.

Sementara itu Dubes Uni Eropa Julian Wilson mengatakan banyak manfaat yang bisa diperoleh Indonesia jika berhasil melakukan harmonisasi dengan standar UNECE diantaranya penetrasi pasar ekspor.

Proses teknis harmonisasi ini, menurutnya tak terlalu sulit hanya memerlukan penyesuaian saja melalui proses yang bertahap.

"Akan banyak memberikan keuntungan bergabung dengan UNECE," katanya.

(hen/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads