"Desember ini sudah aman, kalau sekarang masih pas-pasan," kata General Manager PLN Disjaya Purnomo Willy di kantor pusat PLN, Jakarta, Senin (22/11/2010).
Purnomo menjelaskan pihaknya sudah menyelesaikan penambahan trafo di gardu Bekasi sebesar 500 MVA, selanjutkan akan menyelesaikan tambahan trafo Gandul dengan besaran yang sama di awal Desember dan terakhir dibulan yang sama penambahan trafo di gardu Kembangan. Sehingga total tambahan trafo di Jakarta hingga akhir tahun mencapai 1.500 MVA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan dengan selesainya penambahan trafo-trafo tadi maka daya listrik terpasang di Jakarta mencapai 7.000 MW. Sedangkan tambahan permintaan 800 MW, sehingga beban puncak di Jakarta masih di bawah kapasitas terpasang yaitu hanya 6.000 MW.
"Tahun depan 2011 (tambahan permintaan) tak sebesar itu, perkiraan saya sekitar 500 MW mencakup pelanggan besar dan kecil," ujarnya.
Ia menjelaskan dengan perkiraan permintaan penambahan daya listrik di 2011 relatif dibawah kapasitas terpasang maka untuk tahun 2011 daya listrik di Jakarta masih mencukupi. Namun jika tahun 2012 tidak dilakukan penambahan kembali maka Jakarta akan mengalami kekurangan daya listrik.
"Tahun 2012 harus bertambah lagi kalau nggak pas-pasan lagi," katanya.
Sebelumnya PLN telah menganggarkan dana sebesar Rp 5 triliun untuk memperkuat pasokan listrik di wilayah Jakarta hingga tahun 2012.
Alokasi dana tersebut akan digunakan untuk pengadaan sembilan trafo InterBus Tranformer (IBT) 1x 500 MVA dan trafo 13 x166 MVA di Gardu Induk (GI) dan Gardu induk tegangan ekstra tinggi (GITET) milik perseroan, serta membangun jaringan kabel bawah tanah.
Kesembilan trafo IBT tersebut akan dipasang di gardu induk Gandul, Kembangan, Bekasi, Cibatu, Muara Tawar, Duri Kosambi, Mandirancan, Paiton, dan Ngimbang. Dari sembilan trafo IBT tersebut, diharapkan enam trafo akan beroperasi tahun ini.
(hen/dnl)