RI Benahi 5 Pelabuhan Unggulan Untuk Proyek ASEAN

RI Benahi 5 Pelabuhan Unggulan Untuk Proyek ASEAN

- detikFinance
Senin, 09 Mei 2011 19:15 WIB
Jakarta - Pemerintah mengharapkan 5 pelabuhan besar di Indonesia siap bergabung dalam proyek interkonektivitas negara-negara ASEAN. Untuk itu, kelima pelabuhan tersebut masuk dalam prioritas pembenahan infrastruktur transportasi laut.

Demikian disampaikan Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono saat ditemui dalam acara 8th ASEAN Leadership Forum di Hotel Nikko, Jakarta, Senin (9/5/2011).

"Forum ini untuk melihat proyek-proyek mana yang lebih diprioritaskan. Ada proyek-proyek suatu network yang hampir jadi seperti jalan dan kereta api tapi yang di samping itu Indonesia berkepentingan untuk proyek-proyek yang berhubungan dengan sea transportation," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bambang menyatakan ASEAN berencana untuk mengembangkan 47 pelabuhan di negara anggotanya. Sebagai pemilik 14 dari 47 pelabuhan tersebut, Bambang menyatakan pemerintah berharap bisa memasukkan 5 pelabuhan besar dalam proyek ASEAN tersebut. Kelima pelabuhan itu adalah Tanjung Priok, Tanjung Perak, Tanjung Emas, Pelabuhan Batam, dan Pelabuhan Belawan.

"Pengembangan 47 pelabuhan, 14-nya di Indonesia. Saya ingin 5 pelabuhan besar kita itu siap untuk ASEAN Connectivity," tegasnya.

Bambang menyatakan saat ini pengembangan infrastruktur berjalan sendiri-sendiri di negaranya masing-masing. Namun ke depannya, pengembangan pelabuhan tersebut bisa diusahakan bersama-sama dengan dana bersama.

"Mekanismenya masing-masing di kita membangun porsi kita dulu baru kemudian porsi selanjutnya akan dibicarakan lebih lanjut karena dana yang ada kan harus kita foundation sama-sama di antara kita," ujarnya.

Seperti menggunakan dana infrastruktur fund. Namun, Bambang menilai dana bersama tersebut belum bisa mencukupi kebutuhan pembangunan. Untuk itu diperlukan skema baru mengenai pembiayaannya.

"Misalnya dengan ASEAN infrastructure fund tapi jumlahnya gak mencukupi dari sekian banyak, US$ 60 miliar per tahun, sedangkan ASEAN insfrastructure fund hanya US$ 800 juta, bagaimana ini dialokasikan ini yang jadi pembicaraan dalam 1-2 bulan ke depan di antara anggota ASEAN-nya ini sehingga bisa ditentukan mana yang prioritas," tandasnya.

(nia/dnl)

Hide Ads