Hal itu dikemukakan Managing Director dan Chief Executive Officer (CEO) DEWA Saeed Mohammad Al Tayer ketika menerima Konsul Jenderal RI Dubai Mansyur Pangeran di kantor pusat DEWA, Dubai (15/5/2011).
CEO Dewa mengharapkan Indonesia dapat segera menyampaikan data komprehensif mengenai potensi geothermal, coalsteam-powerplant dan hydro-powerplant di Indonesia untuk mereka pelajari lebih lanjut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Konjen memaparkan mengenai peluang kerjasama investasi di bidang energi, terutama tiga bidang energi yang diminati para calon investor Dubai.
Konjen juga menyampaikan overview perkembangan positif politik, ekonomi, sosial-budaya dan keamanan nasional Indonesia, yang telah menempatkan Indonesia sebagai negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi di Asia Tenggara dan terbesar ke-17 di antara negara G-20.
Disebutkan, dengan potensi kekayaan sumber daya alam dan mineral yang besar, Indonesia dengan luas 2 juta km2 masih memiliki banyak potensi yang belum digarap secara optimal, termasuk geothermal berkapasitas 40 % dari produksi dunia.
DEWA membidangi suplai energi listrik dan air bagi industri dan perumahan di Dubai, berdiri pada 1992 sebagai hasil merger antara Perusahaan Listrik Dubai dan Perusahaan Air Dubai yang masing-masing telah ada sejak 1959.
Saat ini DEWA mempekerjakan sekitar 7.696 pegawai dengan jumlah pelanggan fasilitas listrik dan air sebanyak 926.220.
DEWA telah menerapkan standar Quality, Health, Safety, and Environment Management Systems (QHSE), termasuk di dalamnya peningkatan kapasitas pembangkit listrik dan produksi air bersih dengan menggunakan teknologi tinggi ramah lingkungan.
(es/es)