Ketua Umum Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Johny Syafrudin mengatakan meski secara legal importasi film Hollywood baru akan keluar. Namun dengan perhitungan normal, film-film itu baru akan diputar di Indonesia saat masa bulan Puasa.
"Film-film itu (Hollywood) datang saat bulan Ramadhan, seperti kebiasaan sebelumnya saat itu anjlok penonton, makanya film nasional pun nggak ada yang berani rilis," katanya kepada detikFinance, Jumat (15/7/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasa kalau Ramadhan langganan setiap tahun bioskop akan sepi, orang-orang ke masjid. Walaupun film canggih, tetap akan sepi. Mau diputar kapan? orang-orang jam 5 siap-siap buka puasa, kalau malam tarawih. Itu tradisi Ramadhan penurunannya banyak," katanya.
Sebelumnya Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea Cukai akhirnya kembali memberikan izin impor untuk Omega Film, setelah memblokirnya selama 2 pekan. Dengan demikian, Omega Film sudah bisa memasukkan lagi film-film impor.
Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Susiwiyono menyatakan usai diterbitkannya Nomor Identifikasi Kepabeanan (NIK) untuk Omega Film pada 3 Mei lalu, pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap importir film baru tersebut. Hasilnya, pada awal minggu pertama bulan Juli ini, NIK Omega Film diblokir.
"Kemarin sore saya hubungi Direktur P2 menyatakan prosesnya sudah selesai dan menjamin keputusan buka blokir akan ditandatangani sore kemarin. Kalau kemarin sore tadi sudah keluar Keputusan Buka Blokir-nya, harusnya sekarang ini di Sistem kami sudah tidak terblokir," kata Susiwiyono.
Mulai hari ini di situs resmi 21cineplex ditampilkan rencana penayangan film-film Hollywood seperti 'Harry Potter & the Deathly Hallows: Part 2' dan 'Transformers: Dark of the Moon', bertuliskan coming soon atau akan segera tayang.
(hen/dnl)