2004, Produksi Padi Diprediksi Capai 53,67 Juta Ton
Kamis, 01 Jul 2004 15:37 WIB
Jakarta - Produksi padi pada tahun 2004 diperkirakan akan mencapai 53,67 juta ton gabah kering giling atau naik 2,93 persen dibandingkan produksi tahun 2003 yang mencapai 52,14 juta ton gabah kering giling atau naik 1,26 persen dibanding 2002 yang diakibatkan adanya kenaikan produktivitas.Kenaikan produksi padi untuk perkiraan tahun 2004 menurut Kepala BPS Soedarti Surbakti terjadi karena peningkatan luas panen. "Karena iklimnya mendukung luas panen padi di Jawa tahun 2004 diperkirakan kembali normal sehingga luasnya hampir sama dengan luas panen padi pada tahun 2002," katanya di Jakarta, Kamis (1/7/2004).Produktivitas padi pada tahun 2004 diperkirakan turun 0,15 persen. Penurunan ini terjadi karena serangan hama kresek yang tidak sampai mengakibatkan puso (gagal panen) tetapi menyebabkan turunnya produktivitas.Sementara produksi jagung tahun 2004 diperkirakan sebesar 11,06 juta ton pipilan kering atau naik 1,59 persen dibandingkan tahun 2003 yang naik 12,76 persen dibandingkan produksi tahun 2002. Sedangkan produksi kedelai diperkirakan mencapai 0,69 juta ton atau naik 2,41 persen dibandingkan produksi tahun 2003 yang mengalami penurunan 0,22 persen dibandingkan tahun 2002 karena turunnya luas panen.Menyangkut perkembangan nilai tukar petani pada April 2004 masih mengalami penurunan 1,77 persen karena adanya penurunan indeks dari 142,43 menjadi 139,91. Kondisi ini disebabkan petani sayuran yang menjual hasil produksinya dengan harga 10,86 persen lebih rendah. Meski demikian petani padi, palawija dan buah-buahan berhasil menjual hasil produksinya dengan harga lebih tinggi dibandingkan Maret 2004.Dijelaskan Soedarti kenaikan nilai tukar petani tertinggi terjadi di Jawa Tengah 5,67 persen karena produsen komoditas kubis putih naik 22,79 persen sedangkan penurunan terbesar di Jawa Timur -7,38 persen karena harga produsen cabe merah turun 21,05 persen.Mengenai perkembangan harga gabah pada Juni 2004 di tingkat petani untuk kualitas gabah kering giling (GKG) naik 2,03 persen dibandingkan Mei 2004. Sedangkan gabah kering simpan (GKS) turun 0,95 persen, gabah kering panen (GKP) turun 0,05 persen dan gabah kualitas rendah turun 0,16 persen.Terkait prosentase harga gabah di tingkat penggilingan yang di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) naik menjadi 26,40 persen pada Juni 2004 dibandingkan Mei yang tercatat kenaikan 25,61 persen. Prosentase gabah petani berkualitas rendah juga naik menjadi 17,97 persen dari 17,55 persen pada Mei. Berdasarkan 651 observasi gabah berbagai jenis di 14 propinsi pada Juni 2004 harga gabah terendah di tingkat petani sebesar Rp 847,23 per kilogram yang ditemukan di Bali dan harga tertinggi sebesar Rp 1.750 per kilogram di Kalimantan Tengah.
(san/)