Ongkos Logistik Mahal, 16 BUMN Bentuk ILCS

Ongkos Logistik Mahal, 16 BUMN Bentuk ILCS

- detikFinance
Kamis, 15 Sep 2011 11:26 WIB
Jakarta - Sebanyak 16 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sepakat bekerja sama untuk menekan ongkos logistik. Kumpulan perusahaan plat merah itu membentuk Indonesia Logistics Community Services (ILCS).

"Jadi kita mau dorong konektivitas. Inilah mengapa ILCS didirikan. Kenapa perlu diadakan, pertama MP3EI, kedua persepsi konsumen, kemudian cost, dan security," ujar Dirut Pelindo II RJ Lino dalam sambutannya di Gedung Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (15/9/2011).

Menurutnya, rencana ini juga dalam rangka mendukung gerakan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keenam belas BUMN itu adalah PT Pelindo I-IV, PT Telkom Tbk, PT KAI, PT ASDP Indonesia Ferry, PT Pupuk Sriwidjaya, PT Pos Indonesia, PT Kawasan Berikat Indonesia, PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, PT Semen Gresik, PT Varuna Tirta Prakasya, PT Bhanda Ghara Reksa dan Perum Bulog.

BUMN-BUMN tersebut tergabung sebagai pelaksana program penguatan konektivitas Nasional melalui ILCS. Menurut Lino, saat ini biaya logistik di Indonesia mencapai 30% dari biaya produksi dan menyerap 24% dari total GDP.

Sementara negara maju yang menjadi tolak ukur kemajuan ekonomi seperti Amerika Serikat atau negara berkembang lainnya Vietnam, Thailand, Malaysia dan China mampu menekan hingga di bawah 10%.

“Penguatan konektivitas nasional perlu dilakukan, baik secara hard maupun soft infrastructure. ILCS adalah layanan end-to-end yang bertujuan mewujudkan konektivitas nasional," katanya.

Ia mengatakan, konektivitas nasional itu untuk mendukung pencapaian tiga hal secara serempak yaitu menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan, menghubungkan daerah tertinggal, dan menghubungkan daerah terpencil.

"Bayangkan juga dampaknya pada pertumbuhan ekonomi penyangga di masyarakat ketika ILCS ini telah berjalan," ujarnya.

(nia/ang)

Hide Ads