500 Pengusaha Hamburg Aktif di Indonesia

TTI Hamburg

500 Pengusaha Hamburg Aktif di Indonesia

- detikFinance
Senin, 14 Nov 2011 21:18 WIB
Hamburg - Tercatat 500 pengusaha dari Hamburg telah aktif melakukan bisnis di Indonesia dan angka ini diperkirakan terus meningkat. Bahkan pada tahun ini kenaikannya diprediksi mencapai 45%.

Hal itu disampaikan Wakil Menteri Ekonomi Hamburg Dr. Bernd Egert dalam promosi terpadu Tourism, Trade, and Investment (TTI) di Hamburg baru-baru ini.

Kegiatan promosi ini hasil kerjasama KBRI Berlin, KJRI Hamburg dan KJRI Frankfurt dengan Handelskammer Hamburg dan German Asia Pacific Business Association (OAV), demikian keterangan Andi Yudyachandra kepada detikfinance, Senin (14/11/2011).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pengusaha Hamburg meminati Indonesia karena dinilai merupakan pasar potensial, kaya sumber daya alam, serta pertumbuhan ekonominya yang stabil patut dipertimbangkan sebagai pendorong untuk melangsungkan bisnis.

"Selain itu hubungan kerjasama antara Jerman dan Indonesia juga telah terjalin cukup lama, tidak hanya dalam bidang ekonomi, namun juga people to people contact (antar-masyarakat, red)," ujar Dr. Egert.

Dr. Egert menyambut positif kegiatan promosi dan seminar bertema Remarkable Indonesia: Tourism, Trade, and Investment Opportunities in Indonesia, Towards the 60th Anniversary of Indonesia-Germany Bilateral Relations, yang menandai hubungan bilateral Indonesia-Jerman ke-60 tahun.

Pada kesempatan itu dua pengusaha Jerman, yakni Thomas Cremer dari Peter Cremer Holding GmbH yang bergerak di bidang perdagangan komoditi, dan Harald Ploss dari Plo & Co GmbH di bidang industri furnitur, berbagi kisah suksesnya berbisnis di Indonesia.

Keduanya mendukung dan mengharapkan peningkatan kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Jerman. Selain itu mereka juga menyarankan agar pengusaha Jerman memiliki jaringan kontak yang kuat dengan para pengusaha setempat di Indonesia.

Di samping itu, Persatuan Alumni Jerman dan Persatuan Pelajar Indonesia di Jerman juga menandatangani Memorandum Saling Pengertian yang akan mewadahi kerjasama antara kedua pihak.

Lapangan Kerja

Sebelumnya, Dubes RI untuk Republik Federal Jerman Dr. Eddy Pratomo menjelaskan bahwa fokus utama promosi terpadu ini ada pada empat sektor yang menjadi ketertarikan bersama kedua negara yaitu energi terbarukan, infrastruktur, komoditi dan pariwisata.

"Saya yakin bahwa sektor-sektor ini mewakili lingkup utama bagi para pebisnis, calon investor serta pemangku kepentingan lainnya di Jerman, yang sedang mencari peluang usaha di Asia Tenggara," papar Dubes.

Untuk kepentingan masyarakat domestik di tanah air, salah satu yang menjadi perhatian Dubes adalah agar dengan masuknya investor Jerman dapat ikut menambah penyediaan lapangan kerja dan mereduksi angka pengangguran.

Dubes saat dihubungi detikfinance melalui telepon genggamnya, Senin (14/11/2011), mengatakan bahwa pihaknya sengaja fokus mempertemukan antar-swasta Indonesia dan Jerman, pemerintah hanya memfasilitasi di tingkat makro saja.

"Ada 36 pebisnis dan 10 pelaku khusus industri pariwisata dari kedua negara kita pertemukan melalui one on one meeting. Hasilnya sudah terjadi deal-deal yang siap ditindaklanjuti," urai Dubes.

Menurut Dubes, beberapa deal yang tercapai itu antara lain penandatanganan perjanjian antara PT. Elsoro Multi Pratama dan Helm AG, sebuah perusahaan besar bidang kimia, farmasi, nutrisi dan polimer. Kemudian kerjasama bidang pelestarian hutan di Kalimantan dan Sulawesi, pendirian pabrik di Surabaya dan gasifikasi batubara.

"Kita menginginkan hasil konkrit yang manfaatnya bisa langsung dipetik oleh masyarakat," demikian Dubes.
(es/es)

Hide Ads