AirAsia akan menghentikan penerbangan ke Mumbai mulai 31 Januari, Delhi mulai 22 Maret. Sementara rute ke London akan berakhir 30 Maret, Paris berakhir pada 31 Maret.
Rute ke London diluncurkan pada tahun 2009, Mumbai dan Delhi pada tahun 2010 dan Paris pada tahun 2011. London dan Paris hanyalah 2 kota di Eropa yang 'disinggahi' AirAsia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara anak usaha AirAsia, AirAsia X justru menangguk sukses untuk rute regional yang waktu penerbangannya kurang dari 4 jam. AirAsia X diluncurkan pada tahun 2007. Pemilik Virgin Group, Richard Branson memiliki 20% saham di maskapai tersebut.
Chief Executive AirAsia X, Azran Osman-Rani mengatakan, perubahan itu akan mendorong garis dasar maskapai tersebut, fokus kembali ke jaringan pasar dimana mereka memimpin pada tahun 2012.
"Kami ingin mengkonsentrasikan kapasitas pada pasar inti kami di Australasia, China, Taiwan, Japan, dan Korea dimana kami telah stabil, rute menguntungkan dengan infrastruktur yang mendorong jasa penerbangan berbiaya murah," ujarnya seperti dikutip dari AFP, Kamis (12/1/2012).
Azram menilai tingginya biaya bahan bakar dan rendahnya penumpang dari Eropa menjadi faktor yang menekan upaya mereka menawarkan biaya murah di benua tersebut.
"Implementasi skema perdagangan emisi dan meningkatnya pajak penumpang pesawat di Inggris yang akan naik lagi pada April 2012, memaksa kami memutuskan untuk menarik pelayanan ke Eropa," tambahnya.
Azran menambahkan, untuk rute Delhi dan Mumbai dipangkas karena meningkatnya biaya penerbangan dan bagasi serta pembatasan visa perjalanan antara India dan Malausia.
Bulan lalu, maskapai Malaysia Airlines juga mengaku memangkas rutenya di Asia dan sejumlah rute global seperti ke Roma dan Johannesburg dalam rangka efisiensi sehingga bisa mendapatkan laba lagi.
(qom/ang)











































