Makin Tekor Dagang Sama China, Surplus Perdagangan RI Anjlok

Makin Tekor Dagang Sama China, Surplus Perdagangan RI Anjlok

- detikFinance
Kamis, 01 Mar 2012 11:57 WIB
Jakarta - Nilai ekspor Indonesia di Januari 2012 mencapai US$ 15,49 miliar atau naik 6,07% dibanding Januari 2011. Namun surplus perdagangan anjlok karena Indonesia tekor berdagang dengan China.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan surplus perdagangan Indonesia di Januari 2012 mencapai US$ 923,4 juta, turun dari Januari 2011 yang mencapai US$ 2,047 miliar.

BPS mencatat di Januari 2012 perdagangan Indonesia dengan China mengalami defisit US$ 1,174 miliar, padahal pada Januari 2011 defisit masih mencapai US$ 654,9 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian dengan Singapura, Indonesia juga mengalami defisit perdagangan sebesar US$ 125,7 juta. Kepada Thailand, juga defisit US$ 350,6 juta, dengan Jepang defisit US$ 136,4 juta. Sementara dengan Malaysia, perdagangan Indonesia surplus US$ 444,8 juta.

Adapun nilai ekspor Indonesia di Januari 2012 mencapai US$ 15,49 miliar, naik 6,07% dari Januari 2011. Ekspor non migas mencapai US$ 12,52 miliar atau naik 4,4%.

Ekspor non migas terbesar di Januari 2012 adalah untuk bahan bakar mineral yang mencapai US$ 2,17 miliar. Sementara ekspor lemak dan minyak hewan/nabati mencapai US$ 2,14 miliar.

Negara tujuan ekspor Indonesia tertinggi adalah Jepang US$ 1,61 miliar, China US$ 1,36 miliar, AS US$ 1,2 miliar. Ketiga negara ini memiliki pangsa pasar ekspor 33,26%. Sisanya adalah ke ASEAN dan Uni Eropa.

Sementara nilai impor Indonesia di Januari 2012 adalah US$ 14,57 miliar atau naik 16,02% dibanding Januari 2011. Sementara impor migas US$ 2,99 miliar dan impor non migas US$ 11,58 miliar.

Tiga negara yang paling 'rajin' mengimpor barang ke Indonesia adalah China dengan nilai US$ 2,53 miliar, Jepang US$ 1,74 miliar, dan Singapura US$ 850 juta.


(dnl/dru)

Hide Ads