Misalnya data yang dicatat dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2008 sampai 2010 total untuk rata-rata ekspor ke negara-negara tujuan berbeda jauh dengan data yang diperoleh dari data negara-negara mitra dagang.
Dalam catatan BPS, ekspor Indonesia ke seluruh dunia rata-rata per tahun US$ 137,10 Miliar. Sedangkan data impor (nilai ekspor Indonesi ke seluruh anggota mitra) dari United Nations Commodity Trade Statistics (UN COMTRADE) yaitu lebih besar US$ 153,58 Miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari data yang didapat, total kerugian itu mencapai US$ 16,48 Miliar atau sekitar 12,02%. "Yang dicatat BPS 16,48% lebih rendah dibanding yang dicatat mitra kita, jadi ada perbedaan angka US$ 16,48/tahun atau 12,02%," tuturnya.
Berdasarkan data BPS, lanjut Bayu, total ekspor Indonesia bulan Februari 2012 mencapai US$ 15,6 Miliar US$ atau naik 8,5% pada bulan yang sama tahun 2011. Ekspor itu mencakup US$ 3,3 Miliar ekspor migas dan US$ 12,3 Miliar ekspor non migas.
Sedangkan untuk total impor tercatat US$ 14,9 Miliar atau naik 27,25%. Impor itu mencakup ekspor migas sebesar US$ 3,49 Miliar, dan non migas naik 24,5% menjadi US$ 11,46 Miliar.
(zul/hen)