Bayu Krisnamurthi Pertanyakan Akurasi Data Ekspor BPS

Bayu Krisnamurthi Pertanyakan Akurasi Data Ekspor BPS

- detikFinance
Senin, 02 Apr 2012 15:34 WIB
Jakarta - Pihak Kementerian Perdagangan (Kemendag) menemukan kejanggalan terkait data ekspor yang dicatat oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Kejanggalan muncul setelah dilakukan dengan melakukan pembandingan data yang didapat dari mitra ekspor Indonesia.

Misalnya data yang dicatat dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2008 sampai 2010 total untuk rata-rata ekspor ke negara-negara tujuan berbeda jauh dengan data yang diperoleh dari data negara-negara mitra dagang.

Dalam catatan BPS, ekspor Indonesia ke seluruh dunia rata-rata per tahun US$ 137,10 Miliar. Sedangkan data impor (nilai ekspor Indonesi ke seluruh anggota mitra) dari United Nations Commodity Trade Statistics (UN COMTRADE) yaitu lebih besar US$ 153,58 Miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurti menuturkan bahwa Kemendag sedang mencari penyebab adanya kejanggalan dari total angka ini. "Ini perlu dicari apa sebabnya, ini jelas merugikan kita," tuturnya saat konfersensi pers di Kemendag. Senin (2/3/12)

Dari data yang didapat, total kerugian itu mencapai US$ 16,48 Miliar atau sekitar 12,02%. "Yang dicatat BPS 16,48% lebih rendah dibanding yang dicatat mitra kita, jadi ada perbedaan angka US$ 16,48/tahun atau 12,02%," tuturnya.

Berdasarkan data BPS, lanjut Bayu, total ekspor Indonesia bulan Februari 2012 mencapai US$ 15,6 Miliar US$ atau naik 8,5% pada bulan yang sama tahun 2011. Ekspor itu mencakup US$ 3,3 Miliar ekspor migas dan US$ 12,3 Miliar ekspor non migas.

Sedangkan untuk total impor tercatat US$ 14,9 Miliar atau naik 27,25%. Impor itu mencakup ekspor migas sebesar US$ 3,49 Miliar, dan non migas naik 24,5% menjadi US$ 11,46 Miliar.

(zul/hen)

Hide Ads