"Masih harus diingat, penyatuan zona waktu masih menjadi hambatan. Pelajar dan masalah buruh. Jika benar terjadi, maka orang Jakarta melakukan kegiatan lebih pagi," kata Kepala Divisi Humas dan Promosi KP3EI, Edib Muslim dalam seminar di Hotel Sari Pan Pasific, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Juamt (25/5/2012).
Ini memerlukan waktu sosialisasi kepada seluruh masyarakat. Namun di balik wacana penyatuan zona waktu ini, Edib mempercayai banyak manfaat yang dirasakan Indonesia. Di antaranya, sistem pendidikan menjadi lebih berkembang lalu sektor ekonomi khususnya pasar modal Indonesia. Karena tidak ada lagi jeda waktu jam perdagangan dalam negeri dan Singapura, Thailand atau negara lain di kawasan Asia Tenggara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain itu, menurut survei PLN dengan penyatuan zona waktu ada keuntungan energi listrik lebih 1%-3%," imbuhnya.
(wep/dnl)