"60% kebutuhan kedelai di Indonesia masih berasal dari impor terutama dari Amerika Serikat," kata Suswono ketika ditemui di Kantornya, Selasa (24/7/2012).
Dikatakan Suswono, saat ini kondisi di Amerika Serikat yang mengalami musim kemarau panjang menyebabkan pasokan kedelai dari negeri Paman Sam ke Indonesia berkurang dan menyebabkan harga di dalam negeri melonjak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengatasi masalah ini dalam jangka panjang tentunya tidak bisa secepat membalikkan telapak tangan. Untuk bisa mengurangi ketergantungan impor kedelai ini tentunya dibutuhkan lahan yang luas, paling tidak sebanyak 2 juta hektar seperti dirinya minta sejak 2 tahun lalu.
"Kedelai kita pernah jaya, kalau terus diserang impor bisa mati petani kedelai kita, maka itu untuk mengembalikan kejayaan itu kita butuh tambahan lahan yang sangat luas, seperti yang saya teriakkan 2 tahun lalu kita butuh setidaknya 2 juta hektar, untuk petani dengan alokaksi 500.000 hektar untuk ditanami kedelai," ungkapnya.
Jika hal itu bisa terwujud, Suswono sangat yakin ketergantungan kedelai impor dapat dikurangi secara drastis.
"Kalau ada 2 juta hektar tambahan lahan untuk lahan kedelai dapatnya 500.000 hektar bagi petani kita, maka ketergantungan impor kedelai kita dapat ditekan drastis," tandasnya.
(rrd/hen)