Anggaran itu umumnya banyak tersalurkan ke daerah, misalnya sebagai contoh pada pagu anggaran 2008, dari Rp 17,5 triliun, sebanyak 87,8% untuk daerah dan 12,12% untuk pusat. Adapun untuk daerah mencakup Kanwil Depag, Balai Diklat, Balai Litbang, UIN dan IAIN, STAIN,STAKN, IHDN,STAHN, dan STABN.
"Kalau tidak salah, Kemenag juga membayar gaji guru-guru yang pondok pesantreen, madrasah," ungkap Anggota DPR-RI dari Komisi IV, Sudin kepada detikFinance, Minggu (29/7/12).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walau demikian, Sudin mengaku pihaknya selalu berusaha meningkatkan alokasi anggaran untuk kedua Kementerian tersebut sesuai dengan kebutuhan masing-masing kementerian.
"Kami selalu berusaha meningkatkan anggaran tersebut, peningkatan setiap tahun itu selalu ada. Tapi kita masih negara maritim kok, cuma memang kelautan kita sedang tidak bagus," katanya.
Seperti diketahui sebelumnya, Koordinator Nasional untuk Desa Sejahtera, Tejo Wahyu Jatmiko menyayangkan anggaran untuk Kementerian Agama lebih besar dibanding Kementerian Pertanian, dan Kementerian Kelautan. Terlebih dalam keadaan negeri kita yang sedang mengusahakan swasembada dalam beberapa komoditi, agar tak lagi impor.
"Tahun ini Kementerian Agama mendapatkan alokasi Rp 37 triliun sementara Pertanian hanya dapat Rp 18 triliun jauh hampir setengahnya Kementerian Agama, bahkan lebih ironis lagi kementerian Kelautan hanya dapat Rp 5 triliun," ungkap Tejo.
Pada rancangan awal kerja pemerintah tahun anggaran 2013 untuk kementerian dan lembaga (K/L). Kementerian ini mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 38 triliun. Tidak dirinci anggarannya dari mana, namun anggaran ini masuk nomor 5 dalam lima besar.
Setelah Kementerian Agama, lalu diikuti dengan Kementeran Kesehatan Rp 30,915 triliun, Kementerian Perhubungan Rp 31,367 triliun, Kementerian Pertanian Rp 19,331 triliun, dan Kementerian Dalam Negeri Rp 14,433 triliun.
(zul/hen)