"Kalau dia menanam kedelai maksimal itu 2 juta ton, harga taro lah Rp 6 ribu. Incomenya paling Rp 10 juta per hektar, lain dengan padi incomenya bisa mencapai Rp 25 juta per hektar," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR-RI Herman Khaeron di Widya Chandra, Kamis (2/8/12).
Menurut Herman dari sisi produktivitas, komoditi kedelai belum cukup untuk dapat mensejahterakan para petani. "Persoalannya produktivitas tidak cukup mampu untuk berkontribusi terhadap kesejahteraan petani," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Padahal kedelai di Indonesia sudah bisa ditanam. Yang agak kering Grobokan, Banyuwangi, daerah yang relatif airnya kurang. Kalau airnya cukup mereka tidak ingin lagi memanan kedelai, mereka menanam padi," jelasnya.
Herman menambahkan pemerintah akan berupaya untuk meningkatkan produktivitas dengan menambah lahan serta memberikan insentif dan zonasi terkait harga dan ketersediaan kedelai ini.
"Kita akan berupaya, termasuk zonase dan memberikan insentif. Kita akan tetapkan harga dasar, jadi serendah apapun harga kedelai nanti pemerintah akan beli. Beda dengan HPP (herga pembelian pemerintah), mudah-mudahan ini bisa menjadi solusi jangka panjang," pungkasnya.
(zul/hen)