"Pertama di Jakarta karena tidak seimbangnya supply dan demand akan jalan raya, yang kedua karena semua bertumpu pada jalan raya dan yang ketiga angkutan umum belum berjalan dengan baik," ujar Bambang kepada detikFinance usai melepas pemudik dengan menggunakan kapal perang di Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (16/08/12).
Menurutnya, harus ada beberapa perbaikan terkait masalah kemacatan ini. Salah satu program transportasi yang ditawarkan untuk mengatasi kemacetan adalah dengan dibangunnya proyek rel alias kereta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti yang diketauhi bahwa sehari sebelumnya Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengungkapkan bahwa 3 proyek kereta yang nantinya beroperasi di Jakarta berdampak pada pengurangan dan penguraian kemacetan Jakarta.
Proyek MRT tahap I sepanjang 23,8 kilometer, rencananya menghubungkan Lebak Bulus-Bundaran HI, koridor utara-selatan, jalur MRT terdiri dari 13 stasiun MRT. Yaitu sebanyak 7 stasiun sepanjang 7 km berada di atas (elevated/layang) yaitu stasiun Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja. Sekali jalan MRT bisa mengangkut 1.500 penumpang.
Sedangkan usulan rute baru monorel dari Adhi Karya adalah: Tanah Abang-Thamrin City-Grand Indonesia-Dukuh Atas (Ketemu MRT)-Four Seasons Hotel-Taman Rasuna Said-Casablanca-Menara Kadin-Mega Kuningan-Ciputra World-Sampoerna Strategic-Semanggi-SCBD-Ratu Plaza-Senayan dan dapat menampung 800 penumpang sekali angkut.
Kemudian untuk jalur Commuter yang dipegang oleh PT (Persero) KAI yang menghubungkan Jakarta-Bogor dan Jakarta-Serpong bisa mengangkut sekitar 400-500 ribu penumpang perhari.
(dru/dru)