Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Masyarakat Transportasi Indonesia Pandit Pranggana kepada detikFinance, Senin (27/8/2012).
"MRT dan monorel tersebut harusnya sudah ada sejak lama di Jakarta, sebetulnya saat keberadaan keduanya sudah terlambat lama sekali. Seharusnya 10 atau 20 tahun lalu sudah ada," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena tidak mungkin akan bertahan lama, kondisi jalan yang tidak bertambah-tambah sementara jumlah kendaraan terus bertambah, lama-kelamaan bisa stuck, ya Jakarta akan mengarah ke sana (stuck) dalam beberapa waktu yang tidak lama lagi kalau tidak ada transportasi massal yang terbangun," ungkapnya.
Namun walaupun terambat jauh sekali, kata Pandit, lebih baik terbangun dari pada tidak sama sekali. "Kita harapkan MRT dan monorel ini bisa segera terbangun, jangan dijadikan alat politik, kalau jadi alat politik saya pesimistis kedua proyek tersebut terealisasi secepatnya," ucapnya.
Tambah Pandit, Bangkok yang dulunya belajar dari Jakarta mengelola transportasi massal bagi warganya, ternyata sudah duluan membangun dan mengoperasikan MRT.
"Bangkok yang dulu belajar dari kita malah duluan buatnya," tandasnya.
(rrd/dnl)