Facebook jadi andalan Jack Daniel's untuk berkomunikasi dengan para penggemar dan calon konsumennya. Jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg ini dinilai tepat jadi saluran berpromosi karena sistem registrasi mereka.
"Orang harus melengkapi data diri mereka. Termasuk tanggal lahir. Jadi kami tahu apakah mereka cukup umur atau tidak untuk mengakses halaman kami," jelas Mary E. Barrazotto, Senin (24/9/2012) di Hotel Marriott, Louisville, Amerika Serikat kepada detikFinance. Mary adalah Senior Vice President & Associate General Counsel dari Brown-Forman, perusahaan yang membawahi merek dagang whiskey Jack Daniel's.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tidak perlu berhubungan dengan anak-anak. Kami tidak mau berhubungan dengan anak-anak. Kami tidak ingin mereka membeli produk kami. Untuk apa menghabiskan uang dalam kegiatan promosi untuk orang yang tidak akan membeli produk kami," tegas Mary.
Jack Daniel's juga menggunakan YouTube dalam berpromosi. Dalam channel khusus, Jack Daniel's mengaku hanya mengupload video yang berhubungan dengan proses produksi whiskey. Juga mengenai daya tarik wisata tanah kelahiran Jack Daniel's yang dinilai bepotensi menjadi pintu masuk ketertarikan calon konsumen terhadap produk mereka.
Untuk video lain yang dinilai hanya tepat dilihat orang dewasa, Jack Daniel's mewajibkan pengakses untuk login dulu via facebook. Melalui data facebook, bisa diketahui apakah para penggemar cukup umur atau tidak.
Untuk orang-orang yang dianggap memberikan data usia palsu, Jack Daniel's punya mekanisme tambahan. Bekerjasama dengan facebook, mereka memonitor perbincangan para penggemar. Jika secara konstan ada pembicaraan mengenai kehidupan sekolah, facebook akan memblock orang tersebut dari fanpage Jack Daniel's.
Sejalan dengan aksi promosi di dunia maya, Jack Daniel's juga menerapkan 'anti anak-anak' dalam kegiatan offline mereka. Dalam event konser atau balap mobil yang disponsori, anak di bawah umur bukan hanya tidak boleh membeli minuman Jack Daniel's. Membeli merchandisenya pun tidak diperkenankan.
"Kami tidak memproduksi merchandise untuk anak-anak. Kaos ukuran bayi atau hal semacam itu, kami tidak melakukannya, " tutur wanita 52 tahun itu.
(ine/dnl)