Bos AirAsia: Jakarta Butuh 2 Bandara Baru

Bos AirAsia: Jakarta Butuh 2 Bandara Baru

- detikFinance
Jumat, 28 Sep 2012 15:46 WIB
Foto: Dok. detikFinance
Jakarta - Jumlah penumpang pesawat di Indonesia tumbuh sangat pesat, yang bakal diikuti oleh tumbuhnya jumlah maskapai dan pesawat di Indonesia. Namun pertumbuhan yang pesat di Industri penerbangan Indonesia belum diikuti kapasitas atau daya tampung bandara.

Apa tanggapan pihak maskapai terhadap kondisi bandara di tanah air?

Chief Executive Officer (CEO) AirAsia Group Tony Fernandes menilai, pemerintah Indonesia harus bekerjasama dengan investor swasta untuk membangun dan mengembangkan bandara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pikir di Inodnesia membutuhkan banyak dana membangun airport. Untuk lebih baiknya kalau bekerjama dengan pihak investor seperti membangun tol, jaringan telepon. Saya pikir bagi kalau membuka industri aiport untuk investor swasta," kata Tony di Jakarta, Jumat (28/9/2012).

Saat ditanya mengenai kondisi Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta) Jakarta, bos AirAsia ini mengaku kondisi sudah cukup baik namun perlu ada penambahan bandara baru sebagai pendukung.

"Sebetulnya Jakarta membutuhkan 2 sampai 3 bandara seperti New York dan London. Saya pikir Jakarta sudah seperti sebuah negara. Penduduknya banyak di sini, lebih banyak daripada Malaysia," imbuhnya.

Pada kesempatan itu, Tony menyarankan supaya Jakarta memiliki bandara khusus untuk penerbangan premium atau berbiaya mahal dan penerbangan berbiaya murah atau low cost carrier (LCC).

"Setidaknya butuh 2 badara baru lagi di Jakarta dan kenapa tidak kalau membuka LCC aiport. Soetta bisa menjadi penerbangan premium dan yang lain bisa dibangun untuk low cost airport seperti di Thailand," katanya.

(feb/dnl)

Hide Ads