DPR mendukung rencana perusahaan penghasil kain blacu dan grey bahan batik ini untuk melepas 52,7 persen kepemilikan saham pemerintah kepada GKBI.
"Kami usahakan, karena kalau liat programnya kan tahun ini. Itu program dari mereka. Harus didukung," kata Wakil Ketua Komisi XI DPR, Andi Timo Pangerang di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Kamis (4/10/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam rapat pemegang saham dengan pemerintah kemaren dasarnya mau namun proses due dilligent sedang dilakukan, kan menunggu keputusan dari komisi XI kalau sudah oke," paparnya.
Ridwan mengakui, saat ini perseroan mencatat rugi Rp 6 miliar lebih pada semeter I tahun 212 akibat meroketnya harga kapas. Namun Ia yakin, jika proses privatisasi berjalan lancar, BUMN kain ini bisa mempertahankan industri kain cambrics untuk bahan dasar pakaian dan batik.
"Kita nego ulang dengan kapas. Dalam rapat tadi meskipun sudah dipasang dengan kerugian kalau hasil negonya bagus, itu kan mengurangi kerugian," pungkasnya.
(feb/dru)