RPX Bangun Gudang Baru US$ 5 Juta di Bandara Soekarno-Hatta

RPX Bangun Gudang Baru US$ 5 Juta di Bandara Soekarno-Hatta

- detikFinance
Selasa, 06 Nov 2012 15:46 WIB
Jakarta - RPX Group melalui sub-unit bisnisnya yaitu RPX Warehouse membangun gudang baru senilai US$ 5 juta atau sekitar Rp 45 miliar di Komplek Pergudangan Lini I, Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.

RPX Warehouse merupakan salah satu warehouse operator yang ditunjuk oleh Angkasa Pura II. Prosesi peletakan batu pertama gudang baru ini dilakukan oleh Harsha E. Joesoef, founder RPX Group, didampingi oleh Taufick D. Mochtar, Senior Vice President Business Development RPX Group sekaligus merangkap sebagai President Director RPX Warehouse, Sanny Marlina, CFO RPX Group dan Siswanto, General Manager Unit Bisnis Pelayanan Kargo, PT Angkasa Pura II hari ini. Pembangunan gudang transit tersebut yang direncanakan selesai pada Maret 2013.

Gudang baru tersebut memiliki luas 3.000 m2 dan mampu menampung 3.500 ton barang. Fasilitas gudang transit baru ini membuat keseluruhan kapasitas penampungan barang RPX Warehous mencapai 11.500 ton.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fasilitas ini terdiri dari ruang khusus ekspor dan impor untuk barang baik internasional maupun domestik serta rush handling area.

"Bisnis kargo udara di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan beberapa tahun belakangan ini dan diperkirakan akan terus tumbuh di masa mendatang. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya para operator maskapai penerbangan yang semakin fokus dalam menggarap bisnis di industri pengiriman kargo udara serta rencana pemerintah membangun terminal kargo udara baru untuk mengakomodasi lonjakan pertumbuhan kargo tersebut. Melihat fenomena ini, RPX Warehouse memperkirakan potensi bisnis layanan manajemen gudang transit ke depannya akan mencapai rata-rata pertumbuhan 12-15% per tahun," tutur Taufick dalam siaran pers, Selasa (6/11/2012).

Saat ini rata-rata pertumbuhan kargo udara dari 2006-2010 menurut data dari AP II adalah 9%. Pertumbuhan ekspor & impor melalui transportasi udara beberapa tahun terakhir yang terus meningkat baik dari sisi nilai barang dan volume barang.

Berdasarkan data AP II, Komposisi jumlah volume kargo udara domestik dan internasional yang ditangani pada 2010 melalui Bandara Soekarno-Hatta adalah 47% (domestik) dan 53% (internasional). Proyeksi volume kargo menurut Studi LAPI-ITB 2008, kapasitas ideal untuk kargo baru (tahap I) yaitu 1,5 juta ton/tahun yang akan tercapai di 2025.

"Dalam membangun penambahan fasilitas gudang transit ini, RPX Warehouse menginvestasikan US$ 5 juta yang meliputi pembangunan fasilitas gudang serta fasilitas-fasilitas penunjangnya seperti Teknologi Informasi dan peralatan lainnya seperti X-Ray, CCTV, dan lain sebagainya," kata taufick.

Investasi ini merupakan bagian dari investasi US$ 50 juta untuk 5 tahun ke depan yang telah dicanangkan oleh RPX sejak 2010 lalu. RPX berhara, semakin bertambahnya kemampuan dalam menangani kargo akan memperluas kesempatan untuk mengakuisisi lebih banyak lagi mitra maskapai penerbangan. "Dengan penambahan fasilitas gudang ini, RPX Warehouse menargetkan pertumbuhan bisnis sebesar 35% tahun depan," imbuh Taufick.

Saat ini maskapai penerbangan yang telah bekerjasama dengan RPX Warehouse antara lain Lion Air, FedEx, serta JAL.
(dnl/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads