Pertama di Indonesia, tapi bukan yang pertama di Asia. Seperti dikutip dari monorail.org, Jumat(7/12/2012), banyak negara di Asia yang sudah punya MRT dan monorel sejak tahun 1990-an.
Penasaran negara tetangga mana saja yang sudah lebih dulu punya sarana transportasi massa tersebut? Klik tautan di bawah ini.
India
|
Uni Emirat Arab
|
Arab Saudi
|
Iran
|
Proyek ini memakan dana US$ 120 juta atau sekitar US$ 20 juta tiap kilometernya. Setelah tahap pertama selesai dengan 8 stasiun, nantinya monorel ini akan berekspansi menjadi 25 km dan 17 stasiun.
Proyek kedua adalah di Kermanshah yang akan dibuka pada 2015 nanti. Monorel ini menjalani rel yang terbentang 13,5 ini bisa mengangkut 16.180 jiwa per hari. Sebanyak 14 gerbong kereta akan melewati 12 stasiun setiap harinya.
Thailand
|
Malaysia
|
Monorail Malaysia merupakan perusahaan baru yang dahulu terkenal sebagai produsen bus. Perusahaan tersebut mengambil alih sistem monorel Kuala Lumpur saat krisis finansial melanda Asia pada tahun 1997.
Β
Awalnya, monorel tersebut dirancang oleh Hitachi. Malaysia mengambil alih proyek ini pada Juli 1998 dan berniat menyelesaikannya sendiri demi menghemat dana. Monorel sepanjang 8,6 km ini melewati salah satu gedung tinggi di dunia, yaitu menara Petronas.
Monorel lain yang ada di Malaysia terletak di sepanjang sungai Malaka. Kereta tersebut menghubungkan Taman Rempah di Pengkalan Rama hingga Kampung Bunga Raya Pantai di pusat kota. Sebanyak 3 gerbong dengan kapasitas masing-masing 24 orang itu bolak-balik mengangkut penumpang menyusuri pinggiran sungai.
Proyek ini diprakarsai oleh Kumpulan Melaka Berhad dan Agibs Engeering and Construction Sdn Bhd. Monorel ini merupakan upaya pemerintah untuk menarik wisatawan asing.
Korea Selatan
|
Biaya yang diperlukan untuk membangun monorel ini sebanyak US$ 65 juta. Saat ini, monorel tersebut sudah masuk dalam tahap ujicoba, molor dari rencana sebelumnya tahun 2011. Diperkirakan, tahun depan sudah bisa dinikmati penumpang umum.
Masih dari negeri ginseng, Hitachi juga akan membangun monorel baru senilai US$ 333 juta di Daegu, kote terbesar keempat di Korea Selatan. Monorel sepanjang 24 km ini dengan 30 stasiun ini baru akan beroperasi 2014 nanti.
Monorel ini akan menghubungkan bagian selatan dan utara kota tersebut. Ini merupakan proyek monorel terbesar Hitachi di luar Jepang.
Singapura
|
Sementara monorel yang ada di pulau Sentosa dibangun oleh Hitachi Asia Ltd. senilai US$ 78 juta melalui tender yang dilakukan oleh Sentosa Development Corporation (SDC). Sentosa Express beroperasi di atas rel ganda sepanjang 2,1 km menghubungkan pulau utama Singapura dengan Sentosa Island.
China
|
Kereta tiga gerbong itu bisa bisa membawa 24 penumpang duduk sepanjang jalur 3,8 km. Monorel ini berhenti di 7 stasiun yang sudah disediakan.
Selanjutnya pada tahun 2005, China kembali punya monorel, kali ini di Chongqing. Jalurnya cukup panjang, membentang 55,5 km dan punya 43 stasiun. Relnya membentang melewati wilayah perdagangan bisnis dan pemukiman.
Jalur pertama berada di bawah tanah Chongqing, lalu mulai naik keluar permukaan di bagian pemukiman di selatan kota. Pengerjaan monorel yang panjang ini butuh waktu 4 tahun.
Ibukota China, Shanghai akhirnya punya monorel di tahun 2008, meski panjangnya hanya 14 meter. Monorel ini melewati toko Red Star Macalline yang bergerak melingkar dan berhenti di tiap lantainya.
Monorel terbaru yang dimiliki China terletak di Xi'an. Terbentang 9,6 km dengan 11 stasiun. Sekali pisan bisa membawa 48 penumpang. Stasiunnya yang kesebelas baru akan dibuka Oktober mendatang.
Xi'an yang berpopulasi lebih dari 8 juta itu sejak tahun 90am sudah menjadi kota yang berkontribusi tinggi kepada ekonomi negara.
Halaman 2 dari 10