-
Indonesia masih dikenal sebagai negara agraris. Banyak sekali tanaman yang bisa dihasilkan di negeri ini, salah satunya adalah buah-buahan. Tapi tahukah Anda Indonesia juga masih gemar beli buah dari negara lain?
Total impor buah dari Januari hingga Oktober 2012 sebanyak 707,8 ribu ton dengan nilai US$ 756,3 juta dengan total impor 10 komoditas buah utama sebesar 684,1 ribu ton dengan nilai US$724,4 juta.
Tapi tahukah Anda kalau pemerintah masih mengizinkan impor buah meski sebenarnya bisa diproduksi sendiri. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), yang dikutip detikFinance, Kamis (20/12/2012), sepanjang tahun 2012 ini ada sekitar 10 jenis buah yang dimpor dari berbagai negara.
Buar-buahan impor ini padahal bisa ditemui dan dihasilkan di hampir berbagai penjuru nusantara. Mau tahu Indonesia beli buah apa saja dari luar negeri dan negara mana saja? Klik di bawah ini.
Total impor kiwi bulan Januari-Oktober 2012 sebesar 2.988 ton dengan nilai US$ 6,8 juta. Negara pemasok utama kiwi adalah Selandia Baru. Hingga Oktober tahun ini, sebanyak 2.508 ton dengan nilai uS$ 5,9 juta. Selain itu, Italia juga merupakan pemasok kiwi impor terbesar yaitu sebanyak 352 ton dengan nilai US$ 617 ribu.
Ada beberapa negara lain yang memasukkan buah kiwi ke tanah air, seperti Chili, China, Amerika Serikat, Australia, Thailand, dan Korea Selatan.
Buah yang kaya manfaat kesehatan ini telah diimpor Indonesia sebanyak 11,3 ribu ton dengan nilai US$ 9,5 juta sepanjang tahun ini. Negara pemasok buah ini adalah Vietnam, Malaysia, dan Singapura.
Impor buah naga dari Vietnam dari Januari hingga Oktober 2012 sebanyak 10,9 ribu ton dengan nilai US$ 9,3 juta, sedangkan impor dari Malaysia sebanyak 329,3 ton dengan nilai US$ 266,6 ribu, dan impor buah naga asal Singapura hanya 9,5 ton dengan nilai US$ 13,3 ribu.
Siapa yang tidak suka jeruk? Seperti diketahui, buah berwarna oranye ini kini banyak berasal dari negara lain. Sebanyak 30 ribu ton jeruk impor dengan nilai US$ 23,9 juta telah masuk ke tanah air dari Januari hingga Oktober 2012.
Negara pemasok utama jeruk ini adalah Australia dengan jumlah jeruk yang diekspornya sebanyak 4,2 ribu ton dengan nilai US$ 4,9 juta. Selain Australia, Argentina juga merupakan pemasok kedua terbesar jeruk. Sebanyak 6,6 ribu ton dengan nilai US$ 4,4 juta telah diekspor negeri Tango itu ke Indonesia.
Kemudian China, jeruk impor dari negara ini sebanyak 4,8 ribu ton dengan nilai US$ 3,7 juta, sedangkan jeruk impor dari Amerika Serikat sebanyak 3,4 ribu ton dengan nilai US$ 3 juta.
Selain itu, Indonesia juga mengimpor jeruk asal Pakistan, Afrika Selatan, Mesir, Spanyol, Uruguay, Hongkong, Taiwan, Turki, dan Korea Selatan.
Sebagai negara mayoritas muslim, impor kurma sepanjang tahun ini dari Januari hingga Oktober 2012 mencapai 21,3 ribu ton dengan nilai US$ 25 juta.
Impor kurma terbesar datang dari negara Tunisia, totalnya 2,8 ribu ton dengan nilai US$ 8,6 juta. Kemudian, Mesir sebanyak 8,4 ribu ton dengan nilai US$ 7,3 juta dan Uni Emirat Arab sebanyak 5,7 ribu ton dengan nilai US$ 4,3 juta.
Ada juga impor kurma dari Iran yang secara total Januari hingga Oktober mencapai 3 ribu ton dengan nilai US$ 2,8 juta dan impor dari Malaysia sebanyak 921 ton dengan nilai US$ 858 ribu. Bahkan ada impor kurma dari Amerika Serikat sebanyak 235 ton dengan nilai US$ 703,6 ribu.
Berdasarkan data BPS, terdapat impor durian sebanyak 19,4 ribu ton durian impor dengan nilai US$ 28,3 juta sepanjang Januari hingga Oktober tahun 2012 ini. Impor tersebut berasal dari 2 negara yakni Thailand dan Malaysia.
Hingga Oktober 2012, impor durian dari Thailand mencapai 19 ribu ton dengan nilai US$28 juta. Untuk bulan Oktober saja, impor durian dari negeri Gajah Putih ini sebesar 441 ton dengan nilai US$ 640,3 ribu.
Sementara itu, impor durian asal Malaysia yang telah masuk ke Indonesia sepanjang tahun ini mencapai 479 ton dengan nilai US$ 423,7 ribu. Untuk bulan Oktober, impor durian dari Malaysia hanya sebesar 3,6 ton dengan nilai US$ 5.394.
Sebanyak 116,2 ribu ton pear impor dengan nilai US$ 92,5 juta yang telah masuk ke tanah air sepanjang tahun ini. Impor terbesar datang dari China dengan jumlah 109,1 ribu ton yang senilai US$ 84 juta.
Kedua adalah Afrika Selatan, impor pear yang telah masuk ke Indonesia sepanjang tahun ini adalah 3.942 ton dengan nilai US$ 4,5 juta. Kemudian, negara Australia yang mengimpor sebanyak 2.305 ton dengan nilai US$ 2,8 juta.
Ada juga impor pear dari Korea Selatan sebanyak 228 ton dengan nilai US$ 480 ribu dan Amerika Serikat sebanyak 305 ton dengan nilai US$ 299 ribu.
Indonesia juga mengimpor anggur dari sekitar 10 negara dengan total impor anggur sepanjang tahun ini sebesar 52 ribu ton dengan nilai US$ 108 juta. Impor anggur terbesar dari negara China sebesar 12,2 ribu ton dengan nilai US$ 22,8 juta dan Chili dengan jumlah 8.896 ton yang senilai US$ 20,3 juta.
Selain itu, Amerika Serikat juga mengimpor anggur sekitar 10,1 ribu ton dengan nilai US$ 20,1 juta dan Peru sebanyak 6.795 ton dengan nilai US$ 15 juta.
Kemudian negara Australia, sebanyak 6.902 ton anggur impor dengan nilai US$ 14,2 juta, serta negara Afrika Selatan yang sebanyak 3.477 ton dengan nilai US$ 7,9 juta.
Indonesia juga melakukan impor untuk buah lengkeng. Sebanyak 111,8 ribu ton lengkeng impor dengan nilai US$ 130 juta masuk ke Indonesia sepanjang tahun ini.
Impor lengkeng terbesar yaitu dari negara Thailand. Sebanyak 111,2 ribu ton lengkeng impor dengan nilai US$ 129,4 juta masuk dari negara Seribu Pagoda itu.
Selain itu, ada juga impor lengkeng dari negara Vietnam sebanyak 517,4 ton dengan nilai US$ 596 ribu dan dari China dengan jumlah 66,3 ton dengan nilai US$ 93,4 ribu sejak Januari hingga Oktober tahun ini.
Sekitar 10 negara menjadi pemasok buah merah ini. Total impor apel sepanjang tahun ini adalah 158,2 ribu ton dengan nilai US$ 143 juta.
Negara pengimpor apel terbesar adalah China dengan total impor 107,1 ribu ton dengan nilai US$ 96,9 juta sepanjang tahun ini. Kemudian, Amerika Serikat dengan jumlah 43,7 ribu ton dengan nilai US$ 36,4 juta dan Selandia Baru sebanyak 3.808 ton dengan nilai US$ 4,8 juta.
Ada juga apel asal negeri Kangguru, Australia, sebanyak 531,2 ton dengan nilai US$ 1,8 juta dan dari Afrika Selatan sebanyak 1.849 ton dengan nilai US$ 1,9 juta.
Selain itu, terdapat negara lain yang memasok apel ke Indonesia, seperti Perancis, Singapura, Myanmar, Argentina, dan Italia.
Terdapat 10 negara yang memasukkan impor jeruk shantang dan jenis jeruk lainnya. Total impor jeruk ini dari Januari hingga Oktober 2012 sebesar 161 ribu ton dengan nilai US$ 157,,1 juta.
Negara terbesar pengimpor jenis jeruk ini adalah China dengan jumlah impor sebanyak 143,6 ribu ton dengan nilai US$ 143 juta dalam Januari hingga Oktober 2012. Kemudian Australia, dengan total nilai impor sebanyak 4.805 ton dengan nilai US$ 4,5 juta.
Selanjutnya, negara Pakistan juga memasukkan jeruk Shantang ini sebanyak 6.948 ton dengan nilai US$ 4,42 juta dan Argentina dengan nilai 4.041 ton dengan nilai US$ 3,8 juta, serta Amerika Serikat sebanyak 327 ton dengan nilai US$ 355 ribu.
Selain kelima negara tersebut, terdapat negara lain yang mengimpor jeruk Shantang ini ke Indonesia dengan jumlah kecil seperti Spanyol, Taiwan, Thailand, Uruguay, dan lain-lain.