Masuk 10 Negara Pengutang Terbesar, Kemenkeu: Utang RI Masih Sehat

Masuk 10 Negara Pengutang Terbesar, Kemenkeu: Utang RI Masih Sehat

- detikFinance
Jumat, 28 Des 2012 17:25 WIB
Foto: Dok. detikFinance
Jakarta - Kementerian Keuangan menilai jumlah utang Indonesia masih pada level aman meskipun masuk dalam 10 negara berkembang pengutang terbesar. Karena rasio utang Indonesia masih masuk dalam kategori sehat, yaitu di bawah 60%.

"Kita dari sisi ukuran debt ratio (rasio utang) masih jauh. Sekarang sekitar 24%, ukuran yang dianggap masuk kategori sehat sampai 60%. Kita masih optimis, masih bagus," ujar Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Lotto Srinaita Ginting saat ditemui di kantornya, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Jumat (28/12/2012).

Menurut Lotto, dengan rasio tersebut, kemampuan negara dalam membayar utang masih dapat terpenuhi. Pemerintah, akan terus berupaya untuk mengelola utang dengan lebih baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari sisi debt to GDP ratio, dari sisi kemampuan kita membayar, kita masih bisa penuhi. Tapi bukan kita berbangga, kita masih menganggap masih dalam manajemen utang yang sehat. Tidak perlu terlalu khawatir sepanjang kita terus mengelola utang dengan baik. Pengelolaan risiko nilai tukar, refinancing risk, interest rate risk, itu kita kelola. Sepanjang itu terkendali, kita optimis bisa mengelola sehingga ke depan fiskal kita tidak terganggu," jelasnya.

Lotto menyatakan, pemerintah banyak belajar dari krisis ekonomi Eropa yang disebabkan dari besarnya utang negara. Pemerintah tak mau Indonesia bernasib serupa dengan negara-negara Eropa yang terjebak dalam krisis utang.

"Ada beberapa negara yang melewati itu bisa bertahan, tapi banyak yang sudah kolaps seperti kasus di Eropa. Kita belajar dari pengalaman Eropa, jangan sampai mengelola utang denga tidak berhati-hati. Ternyata terbukti, dengan kita mengelola utang yang baik kita bisa lebih tahan dari krisis," cetusnya.

Bank Dunia baru saja merilis 'International Debt Statistic 2013' atau 'Statistik Utang Internasional 2013'. Dalam laporan tersebut, Bank Dunia memiliki data arus modal hingga tahun 2011.

Arus utang masuk ke negara-negara berkembang terlihat menurun pada tahun 2011. Namun Indonesia sendiri masih masuk kedalam 10 pengutang terbesar di antara negara berkembang.

Berikut 'Top 10 Borrowers-External Debt Stock 2011' atau '10 Besar Peminjam-Utang Luar Negeri 2011' versi Bank Dunia:

  • China US$ 685,4 miliar
  • Russia US$ 543,0 miliar
  • Brasil US$ 404,3 miliar
  • Turki US$ 307,0 miliar
  • India US$ 334,3 miliar
  • Meksiko US$ 287,0 miliar
  • Indonesia US$ 213,5 miliar
  • Ukraina US$ 134,5 miliar
  • Rumania US$ 129,8 miliar
  • Kazakhstan US$ 124,4 miliar
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, total utang pemerintah Indonesia hingga November 2012 mencapai Rp 1.990,66 triliun. Dalam sebulan, jumlah utang ini turun Rp 930 miliar.

Utang pemerintah tersebut terdiri dari pinjaman Rp 615,34 triliun dan surat berharga Rp 1.375,33 triliun. Jika menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp 7.226 triliun, maka rasio utang Indonesia per November 2012 sebesar 27,5%.

(nia/dnl)

Hide Ads