Sulawesi Bakal Punya Jaringan Kereta Api 2.000 Km Senilai Rp 50 Triliun

Membangun Indonesia Timur

Sulawesi Bakal Punya Jaringan Kereta Api 2.000 Km Senilai Rp 50 Triliun

- detikFinance
Minggu, 30 Des 2012 10:30 WIB
Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama dengan enam Pemerintah Provinsi di Sulawesi telah menandatangani MoU rencana pembangunan jaringan perkeretaapian di Pulau Sulawesi.

Penandatangan MoU antara Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Provinsi se Sulawesi dilaksanakan di Tanah Toraja Jumat 28 Desember 2012 lalu.

Demikian keterangan tertulis Kemenhub dikutip Minggu (30/12/2012)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kementerian Perhubungan diwakili Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Bambang Susantono, sementara pemerintah provinsi se Sulawesi adalah Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Pemerintah Provinsi Gorontalo, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara.

Kesepakatan Bersama penyelenggaraan perkeretaapian nasional di Pulau Sulawesi melingkupi:

1. Penyelenggaraan Prasarana Perkeretaapian yang meliputi perencanaan, penyiapan lahan, pembangunan, pengoperasian, perawatan dan pengusahaan.
2. Penyelenggaraan Sarana Perkeretaapian yang meliputi perencanaan, pengadaan, pengoperasian, perawatan dan pengusahaan.
3. Rencana penyiapan, penyediaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia di bidang Perkeretaapian.
4. Rencana pembentukan Badan Usaha Penyelenggara Perkeretaapian.
5. Pengendalian dan evaluasi dalam Penyelenggaraan Perkeretaapian Nasional di Pulau Sulawesi.

"Tujuan dari Kesepakatan Bersama ini adalah untuk mewujudkan peran moda kereta api sebagai angkutan massal dan kelancaran perekonomian yang terintegrasi inter dan antar moda pada masing-masing wilayah Pulau Sulawesi," jelas Bambang Susantono.

Tahun 2009, Pemerintah telah melakukan upaya-upaya melalui penyusunan Master Plan dalam rangka mendukung terwujudnya perkeretaapian di Pulau Sulawesi.

Dalam Master Plan tersebut, pengembangan jaringan perkeretaapian diarahkan pada pengembangan jaringan KA Perkotaan dan pengembangan jaringan KA antar kota Lintas Pulau Sulawesi seperti KA Perkotaan Mamminasata (Makassar-Maros-Sungguminasa-Takalar) dan pengembangan jaringan KA antar kota Lintas Pulau Sulawesi antara lain Makassar – Pare-Pare; Makassar – Takalar – Bulukumba; Manado – Bitung; dan Manado – Gorontalo.

"Yang paling penting sekarang adalah kita punya grand design masterplan-nya. Karena dari situ kita bisa tahu trasenya lewat mana sehingga akhirnya juga bisa diketahui unit cost-nya," ujar Bambang.

Selanjutnya setelah penandatanganan Kesepakatan Bersama tersebut adalah membentuk Task Force (Gugus Tugas) dalam rangka persiapan penyelenggaraan perkeretaapian di Pulau Sulawesi, termasuk menyiapkan kelembagaan dan SDM yang akan mengoperasikan perkeretaapian.

Diperkirakan, biaya yang diperlukan untuk membangun jalur kereta di Sulawesi sepanjang kurang lebih 2.000 Km akan menelan biaya sekitar Rp 50 triliun.

"Perhitungan secara kasarnya, dengan panjang trans Sulawesi sekitar 2000 km, kira-kira kalau kita buat jalur (kereta api) flat itu dibutuhkan biaya sekitar 20 milyar per kilometernya, tetapi kalau jalurnya ada terowongan dan berbukit-bukit biayanya bisa dua kali lipat," katanya.

Moda transportasi kereta api mutlak diperlukan bagi pulau Sulawesi, karena memiliki beberapa kelebihan diantaranya kereta api dapat mengurangi beban jalan, lebih hemat energi, memiliki tingkat kecelakaan yang rendah, dan ramah lingkungan.

Pulau Sulawesi sebagai Kawasan Perekonomian dan perdagangan yang terletak di Kawasan Timur Indonesia perlu didukung dengan pembangunan infrastruktur transportasi, khususnya moda transportasi kereta api.


(hen/hen)

Hide Ads