"Kunjungan Pangeran Mahkota Haakon Magnus ke Indonesia baru-baru ini membuat nama Indonesia lagi-lagi menjadi pusat perhatian. Berbarengan dengan pameran wisata Reiselivsmessen 2013 di Oslo, momentum ini kita manfaatkan untuk menarik lebih banyak wisatawan Norwegia ke Indonesia," ujar Duta Besar RI untuk Kerajaan Norwegia Esti Andayani kepada detikfinance (14/1/2013).
Menurut Dubes, pada pameran wisata terbesar di Norwegia tersebut Indonesia menawarkan tema Bali & Beyond, dengan magnet utamanya tetap Bali, sekaligus mengangkat destinasi eksotik lainnya ke barat sampai Jawa, Kalimantan, Sumatera dan ke timur sampai Wakatobi dan Raja Ampat di Papua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan bahwa masyarakat Norwegia adalah pasar pariwisata potensial bagi Indonesia. Selain faktor-faktor pendukung tadi, masyarakat Norwegia juga memiliki daya beli tinggi dengan GDP paritas daya beli per kapita per tahun USD 53.470,00 atau terkaya nomor 4 di dunia berdasarkan data IMF tahun 2012.
"Momentum dan peluang ini harus kita manfaatkan dengan baik. Swasta kita juga perlu lebih agresif untuk menggarap pasar pariwisata Norwegia ini. Di samping tentu saja kita harus menjadi tuan rumah yang baik. Sedikit saja ada pengalaman kurang menyenangkan, maka itu akan menjadi kontra-pemasaran yang merugikan," tandas Dubes.
Mengutip data BPS, Dubes mengatakan bahwa jumlah wisatawan Norwegia yang berkunjung ke Indonesia mencapai 16.578 orang, dengan rata-rata pengeluaran selama di Indonesia sebesar USD 1.676 selama rata-rata masa tinggal 11 hari.
"Jika dihitung, maka devisa dari wisatawan Norwegia itu mencapai USD 27,78 juta atau sekitar Rp. 268,7 miliar. Dengan potensi pariwisata Norwegia senilai USD 11 miliar, maka upaya KBRI melalui promosi pariwisata seperti ini menjadi penting," pungkas Dubes.
Secara terpisah, Fungsi Pensosbud Dyah Kusumawardani, menambahkan bahwa Paviliun Indonesia pada Reiselivsmessen 2013 ini mendapatkan sambutan positif dari pengunjung pameran, dengan presentasi dinilai sangat atraktif.
Untuk menarik perhatian pengunjung, Ann-Dewi dan Andrea tampil menari di Paviliun Indonesia, dilanjutkan Kelompok 'Anak Indonesia' dengan Tari Bajidor Kahot. Paviliun Indonesia juga menampilkan gamelan, selain juga menyajikan rempeyek, permen jahe, dan kopi khas Indonesia sebagai pendukung promosi.
"Sekurangnya 6.000 pengunjung singgah di Paviliun Indonesia untuk mendapatkan informasi lebih jauh mengenai berbagai destinasi wisata Indonesia. Paling banyak diminati adalah diving, snorkeling, selancar, mendaki gunung, relaksasi, maupun menikmati keragaman budaya," imbuh Dyah.
Menurut Kristin Nydahl dari pihak penyelenggara, Reiselivsmessen 2013 yang berlangsung selama 3 hari (11-13/1/2013) di Telenor Arena, Oslo, itu diikuti sekitar 600 eksibitor, dengan berbagai destinasi wisata seperti Amerika Serikat, Australia, Brasil, Finlandia, Islandia, Jerman, Maroko, Spanyol, Thailand, dan Vietnam.
Jumlah pengunjung tahun ini diperkirakan lebih dari 40.000 orang, merujuk jumlah pengunjung pameran tahun lalu yang sekitar 41.200 orang.
Pameran travel dan pariwisata terbesar di Norwegia ini antara lain diliput secara intensif oleh dua jaringan televisi nasional Norwegia, Canal 9 dan TV2, serta berbagai media cetak dan online, termasuk Dagbladet dan Aftenposten.
(es/es)