Kadin: PT Indoguna Utama Salah Satu Pemain Besar Impor Daging

Kadin: PT Indoguna Utama Salah Satu Pemain Besar Impor Daging

- detikFinance
Kamis, 31 Jan 2013 12:09 WIB
Jakarta - Nama PT Indoguna Utama mencuat terkait kasus dugaan suap kuota impor daging sapi. PT Indoguna merupakan salah satu pemain terbesar impor daging sapi di Indonesia.

"Dia salah satu yang besar untuk skala nasional, tapi saya nggak tahu dapatnya berapa kuotanya, setahu saya dia yang paling besar," kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) DKI Jakarta Sarman Simanjorang kepada detikFinance, Kamis (31/1/2013)

Sarman yang juga Ketua Komite Daging Sapi (KDS) Jakarta Raya mengatakan, PT Indoguna merupakan bagian dari dari KDS melalui Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi). Ia mengaku kaget dengan adanya kasus semacam ini, Sarman berharap hal tersebut tak terulang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau yang di KDS itu orangnya, tapi kalau perusahaannya itu ada di bawah Aspidi," katanya.

Dikatakannya, selama ini para importir daging skala nasional umumnya berbasis di Jakarta. Faktanya dari total impor daging secara nasional yang mencapai puluhan ribu ton per tahun, sebanyak 80% daging impor diserap di Jakarta.

Sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan) Suswono menegaskan, tidak ada pemain besar dalam kegiatan bisnis impor daging sapi. Bahkan PT Indoguna Utama yang disebut-sebut mendapatkan alokasi impor daging hingga 55%, bagi Suswono hal tersebut merupakan sesuatu yang tidak mungkin.

"Jadi itu kalau Indoguna disebut-sebut jumlahnya berapa, tapi itu jumlahnya terbatas, tidak mungkin dia menguasai 50%, 25% saja saya rasa tidak mungkin," tegas Suswono saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian hari ini.

Menurut Suswono, mengenai pemberian alokasi impor sapi ditentukan lintas kementerian bersama Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian. Dalam rapat tersebut ditentukan siapa saja pengimpor dan jumlah impornya berdasarkan nilai perusahaan importir.

"Jadi misalnya perusahaan ini dengan kriteria seperti ini kemudian dia punya sarana dan prasarana maka ada nilainya," ujar Suswono.
(hen/dnl)

Hide Ads