Saat ditemui di Balai Kota, Jakarta, Senin (4/2/2013), Jokowi mengatakan dirinya ingin mengambil pangkalan (depo) atau pool PPD untuk digunakan Kopaja dan Metromini.
"Yang pool itu mau kita pakai untuk Kopaja dan Metromini. Karena kita nggak punya fasilitas itu, bengkelnya juga. Yah kayak sekarang terus Kopaja dan Metromininya nggak ada speedometer, pembinaannya kayak apa nggak jelas," tegas Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari Menteri BUMN sudah acc tapi kita pada proses due deligence, masih asetnya berapa. Aset tetap, bergerak, neraca akhirnya masih berapa. Kita baru memahami baru nanti ke menteri keuangan," kata Jokowi.
Jokowi juga masih melihat berapa utang-utang yang saat ini ditanggung oleh PPD.
Seperti diketahui, Perum PPD mempunyai 8 pool bus di beberapa tempat yaitu:
- Depo Ciputat seluas 67,87m2 dengan daya tampung 400 armada.
- Depo Pulo Gadung 7,344 m2 dengan kapasitas tampung 80 armada.
- Depo Klender 17.860 m2, dengan kapasitas tampung 120 armada.
- Depo Jelambar 12.335 m2 dengan kapasitas tampung 90 bus.
- Depo Cakung 12.000 m2 dengan kapasitas tampung 80 armada
- Depo Depok 7.135 m2 dengan kapasitas tampung 60 armada.
- Depo Tangerang 3.371 m2 dengan kapasitas tampung 40 armada.
- Depo dan Kantor Pusat di Cawang Jakarta Timur.
Jadi, nilai aset tanah PPD ditambah dengan jumlah bus yang dimiliki, nilainya sudah mencapai Rp 850 miliar. Apabila ditambah dengan sahamnya di TransJakarta, kemungkinan bakal tembus Rp 1 triliun.
(dnl/hen)